Batam, posmetro.co-Kapolda Kepri Irjen Pol Andap Budhianto menutup upacara penutupan pendidkan pembentukan Bintara Perbatasan 2018-2019 di SPN Tanjung Batu, Senin (4/3/2019). Sebanyak 160 orang lulus bintara. Satu di antaranya anak pemulung.
M Ikram tak kuasa menahan haru. Ia seketika mencari ibunya, Kamsinah. Tanpa sungkan Ikram langsung mencium kaki ibunya sambil menangis. “Terima kasih ibu, saya bangga kepadamu,” ucapnya sambil berurai air mata.
Ikram mengatakan, dirinya sangat berterimakasih kepada ibunya yang sudah membesarkannya sendiri, dikarenakan ayahnya Lukman Teu sudah meninggal sejak tahun 2002.
Kamsinah sendiri harus menghidupi tiga anaknnya dari hasil kerja kerasnya sebagai pemulung. “Saya berterima kasih kepada ibunda saya yang telah bekerja keras tidak mengenal hujan, tidak mengenal panas. saya bangga kepada ibuku, dan saya tidak malu,” ucapnya penuh haru.
Kamsinah mengungkapkan, keinginan keras anaknya untuk menjadi polisi sudah terlihat sejak SMP. Setiap melihat polisi di jalan anaknya selalu bertanya kepada ibunya. ” Mak apa bisa saya seperti itu (polisi)? ,” ujar Kamsinah menirukan keinginan anaknya.
“Saya bilang, kalau kamu berusaha pasti bisa,” ujar Kamsinah menjawab pertanyaan anaknnya.
Ikram yang lulusan SMKN 6 Batam dan tinggal di Kapling Senjulung Lama Punggur itu, giat melakukan berbagai kegiatan olahraga. Seperti karate dan sepakbola untuk menjaga kesehatan tubuh dan mempersiapkan untuk mendaftar menjadi polisi.
Kamsinah mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Polri yang telah meluluskan anaknnya untuk menjadi anggota polisi. “Saya tidak bisa berkata banyak, hanya mengucapkan terima kasih kepada Polri yang sudah memberikan kesempatan kepada anak saya,” ucapnya.
“Saya orang tak punya. Saya hanya bisa berusaha, berdoa pasrah kepada yang kuasa,” isaknya.
Sementara itu Kapolda Kepri Irjen Pol Andap Budhi Rehianto mengatakan, SPN Tanjung Batu meluluskan sebanyak 160 Bintara Baru yang berasal dari seluruh wilayah Kepri.
Andap berpesan kepada Bintara baru untuk tidak melupakan jerih payah orangtua dalam memberikan dukungan dan doa.
“Jangan kecewakan perjuangan para orang tua. Jadilah polisi yang santun, dan bijak, serta pelindung masyarakat,” pesannya. (abg)