Pawai Pelaku Pariwisata Protes Mahalnya Tiket dan Bagasi Pesawat

    spot_img

    Baca juga

    Bentrok Berdarah di Kos-kosan Bengkong Indah

    BATAM, POSMETRO: Tersinggung dituduh selingkuh dengan pacar temannya, Satria...

    Ansar Melepas Jalan Santai Ilunisda Tanjungpinang

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad yang...

    Gubernur Ansar dan Alumni SMAN 2 Tanjungpinang Rayakan Persaudaraan di Reuni Akbar

    KEPRI, POSMETRO: Ikatan Alumni SMAN 2 Tanjungpinang (ILUNISDA) menggelar...
    spot_img

    Share

    Protes pelaku usaha wisata terkait harga tiket pesawat dan kebijakan bagasi berbayar. (posmetro/abg)

    BATAM, POSMETRO.CO : Ratusan pelaku pariwisata yang tergabung dalam 12 asosoasi melakukan pawai, memprotes kebijakan kenaikan tiket pesawat dan bagasi berbayar yang diterapkan sejumlah maskapai penerbangan.

    “Karena kami pelaku pariwisata menyukai keindahan, maka kami protes melalui pawai. Kami menyebutnya pawai keprihatinan pariwisata,” ujar koorditaor aksi, Irwandi di Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/2).

    Dalam pawai itu, pelaku pariwisata mengenakan pakaian adat dan baju karnaval, dengan diiringi alat musik tradisional.

    Ia mengatakan akibat tingginya harga tiket pesawat dan kebijakan bagasi berbayar, maka pariwisata di Batam menjadi lumpuh. Lumpuhnya pariwisata di Batam, berimbas pada semakin lumpuhnya ekonomi di kota itu, karena perekonomian Batam kini bertumpu pada sektor pariwisata.

    “Sekarang di airport tidak ada orang berpergian, jadwal penerbangan sekarang juga disatukan,” ucap Irwandi dalam orasinya.

    Industri pariwisata memiliki banyak berhubungan dengan industri lainnya, sehingga turunnya pariwisata akan berimbas pada perekonomian keseluruhan.

    “Kami menyenandungkan puisi cinta kepada Menpar. Dengarkan jeritan kami,” kata dia.

    Dalam kesempatan itu, pelaku pariwsata membuat petisi keprihatinan, yang antara lain berisi menolak kebijakan bagasi berbayar oleh beberapa maskapai dan meminta pemerintah mengintervensi harga tiket pesawat agar industri pariwisata kembali bergairah.

    Ia berharap gerakan protes yang dimulai di Batam mendapatkan respon dari pemerintah, sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan industri pariwisata. (abg)