Selamat : Harus Ada Solusi Untuk Nelayan Hadapi Musim Angin Barat dan Utara

    spot_img

    Baca juga

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...
    spot_img

    Share

    Selamat

    BATAM, POSMETRO.CO : Ada dua musim angin yang sangat menantang bagi para masyarakat pesisir yang bekerja sebagai nelayan di Kepri, yakni musim angin barat dan musim angin utara.

    Bulan ini hingga Februari mendatang merupakan musim Angin utara, yakni gerakan udara yang arah utamanya bertiup dari sebelah utara. Gerakan angin yang kencang dan arus serta ombak laut yang liar, membuat nelayan harus berhenti dulu melaut.

    Parahnya, angin utara ini berlangsung hingga tiga bulan. Akibatnya harga ikan juga naik di pasaran karena sedikitnya hasil laut yang didapat nelayan.

    ”Angin yang bertiup dari arah utara ini bisa menyebabkan gelombang laut tidak stabil, karena kekuatannya cukup kencang. Nelayan yang akan melaut harus mewaspadai tingginya gelombang, cuaca yang tidak menentu, hingga hujan angin,” ungkap Selamat yang merupakan tokoh masyarakat Pulau Karas, yang juga salah satu penampung ikan di daerah itu.

    Disebutkan juga oleh Selamat, jika musim lain nelayan dengan mudah memasang bubu untuk menangkap rajungan atau kepiting laut. Tapi kalau saat ini, pasang bubu cuma dapat penat atau capek saja, karena tak ada seekor rajungan pun yang didapat akibat angin kencang dan ombak besar.

    ”Masalah ini sudah menjadi rutinitas setiap tahun tanpa ada solusi. Sehingga setiap datang musim angin barat dan utara, dipastikan nelayan pasti kesusahan,” kata Selamat.

    Sebagai tokoh muda dan masyarakat Pulau Karas, Selamat berencana kedepannya ia bersama masyarakat lainnya, berusaha agar di dua musim tersebut, warga yang bermata pencarian nelayan bisa mendapatkan penghasilan selain melaut.

    ”Salah satu yang saya harapkan bisa dilaksanakan pembentukan koperasi simpan pinjam, yang seluruh anggotanya adalah nelayan. Saat musim paceklik terjadi, nelayan bisa ada dana untuk berbelanja sehari-hari. Selain itu juga harus ada unit lain untuk menkaryakan ibu-ibu di pulau agar menghasilkan sesuatu yang bisa dijual,” kata Selamat yang ditemui POSMETRO, beberapa hari lalu.

    Khusus untuk menkaryakan ibu-ibu yang ada di pulau, Selamat akan berusaha mencari pihak ketiga agar bisa memberi pelatihan keterampilan, yang nantinya bisa menjadi nilai jual dan menghasilkan tambahan keuangan.(dye)