Maling Beraksi Saat Warga Lagi Rapat

    spot_img

    Baca juga

    33 Permohonan PKKPR Dibahas Forum Penataan Ruang Daerah

    BATAM, POSMETRO.CO : Forum Penataan Ruang Daerah (FPRD) Kota...

    Pejabat TNI AL Kunjungi Pemko Batam

    BATAM, POSMETRP.CO : Sejumlah pejabat tinggi TNI Angkatan Laut...

    Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence

    >>>Mengupayakan perlindungan serta peningkatan kepercayaan dalam ekonomi digital Indonesia JAKARTA,...

    Halal Bi Halal Guru dan Murid SD 01 Ranai Usai Lebaran Idul Fitri 1445 H

    NATUNA, POSMETRO.CO : Majelis guru, dan murid Sekolah Dasar...

    Kepala BP Batam Dukung Realisasi Pembangunan Premium Outlet Pertama di Batam

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : Undangan rapat telah tersebar. Setiap kepala keluarga berkumpul dititik yang telah ditentukan. Mereka bersiap untuk rapat untuk pemilihan Ketua RW yang baru, minggu (29/1) malam.

    Rapat dimulai dari pukul 20.00 WIB. Wahyu, anak lajang itu juga ikut rapat. Pemuda (26) tahun itu cukup aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. “Tidak ada orang di rumah. Tapi sebelum pergi, jendela dan pintu sudah saya kunci,” sebut warga Tanjung Piayu, Sei Beduk ini, Selasa (29/1).

    Satu setengah jam lamanya rapat berlangsung. Setelah menghasilkan kesepakatan, warga bubar dan kembal ke rumah masing-masing. Beberapa lainnya masih terkumpul di lokasi rapat dan mengobrol. “Saya sampai rumah, pintu masih terkunci semua,” kenangnya.

    Wahyu langsung ke kamarnya. Sesampai di kamar, Wahyu merasa ada yang janggal. Kamarnya serasa ada yang berbeda. Tampak sedikit acak-acakan. Tapi ambil pusing, dia pun merebahkan badannya di kasur untuk melepas lelah sembari bermain hape. “Pas saya mau nyalakan televisi, ternyata televisi sudah tidak ada lagi,” ujarnya.

    Wahyu segera bangkit dari kasurnya. Ia berdiri memplototi meja televisi di rumahnya yang sudah bersih. Leptop yang biasa ditaruh di samping televisi juga sudah raib. “Setelah lihat semuanya tidak ada, baru saya sadar kalau kemalingan,” sebutnya.

    Wahyu juga menghubungi adik-adiknya. Ia hendak menanyakan perihal barang-barang yang ada di rumahnya. Namun adiknya tidak tahu-menahu karena pergi bekerja dari sore.

    Setelah mengecek barang-barang di kamarnya, Wahyu juga melihat kamar adiknya. Kamar belakang itu tampak seperti kapal pecah. Berantakan. Semua pakaian yang mulanya tersusun rapi di lemari, sudah acak-acakan. Satu unit hape rusak di kamar adiknya juga hilang. “Malingnya masuk dari jendela. Jendelanya dicongkel,” jelasnya.

    Wahyu pun memberitahukan warga perihal kemalingan tersebut. Warga yang mengetahui kejadian ini geram. Mereka mencoba menelusuri jejak kaki yang tertinggal. “Dar jejak kakinya, pelaku menggunakan sepatu sport,” ia menduga.

    Aksi pencurian di rumah tersebut menjadi pelajaran bagi warga sekitar. Mereka pun lebih meningkatkan pengawasan untuk keamanan lingkungan. “Mau bagaimana lagi. Ikhlaskan saja. Yang penting tidak terjadi lagi pada warga lainnya. Anggap saja ini pelajaran untuk kita semua,” harapnya. (ddt)