
PINANG, POSMETRO.CO : Hujan deras mengguyur wilayah Kota Tanjungpinang pada Kamis (17/1) sore hingga Jumat (18/1) pagi, mengakibatkan banjir di sejumlah permukiman dan jalan. Banjir yang melanda Kota Tanjungpinang ternyata tidak hanya mengalami kerugian materil, namun seorang anak tewas terseret arus banjir.
Jumat pagi, sejumlah grup WhatsApp dihebohkan munculnya video evakuasi yang dilakukan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan kepolisian terhadap seorang anak berkaos garis-garis di sebuah parit besar di Jalan Gatot Subroto, Batu 5, simpang Anggrek Merah, Kecamatan Tanjungpinang Timur.
Dalam video yang berdurasi 2.41 menit itu menampilkan upaya petugas membantu korban yang diketahui bernama Adi Putra (9), seorang siswa sekolah dasar yang hanyut terseret arus banjir di jalan tersebut. Saat itu, tas berwarna hitam yang disandanginya tersangkut di salah satu pipa air milik PDAM. Kala itu, anak itu tak lagi sadar.
Emi, seorang saksi mata yang menyaksikan peristiwa itu mengaku, bahwa dirinya sempat melihat korban diboncengi ibunya menggunakan sepeda motor bernomor polisi BP3886 WO. Saat itu ia sedang berteduh di depan sebuah ruko di Jalan Gatot Subroto, Batu 5, karena jalan tersebut tidak bisa dilintasi sepeda motor.
“Korban dan adiknya diboncengi oleh ibunya, akhirnya tak jadi lewat jalan itu karena banjir, mereka lalu patah balik. Tapi pada saat hendak mundur, ban bagian belakang motor itu masuk ke parit, mereka jatuh bertiga, yang kecil didepan korban duduk di belakang,” ceritanya.
Emi menceritakan, saat melihat kejadian itu, dirinya langsung bergegas menyelamatkan ketiganya. Namun, setelah sampai, dirinya hanya berhasil menolong ibu korban tersebut. Kala itu, sang ibu yang diketahui bernama Lilis Suryani, warga Kelurahan Tanjung Unggat itu ternyata berhasil memegang anak kecilnya tersebut.
“Saya langsung berlari mengejar korban untuk menarik tetapi tidak dapat, kemudian menolong ibunya yang memegang anak yang kecil, saya tarik kaki ibu untuk menyelamatkan, ibu itu juga sudah tenggelam timbul,” ujarnya.
“Waktu itu kedalam air di jalan raya selutut orang dewasa, tidak nampak kalau lokasi tersebut itu ada parit, kawan saya yang berteduh di ruko juga berteriak hati-hati tapi saya berusaha untuk menolong ibu dan anak itu, saya juga tidak tahu kalau tempat mereka jatuh itu adalah parit besar,” tuturnya.
Menurut Kasat Sabhara Polres Tanjungpinang, AKP Darmin saat saat itu turut membantu evakuasi korban menuturkan, awalnya korban diboncengi ibunya ke arah Jalan Gatot Subroto untuk mengantar kue. Namun, melihat kondisi jalan penuh dengan genangan air, sang ibu lalu patah balik dan akhirnya kepeleset ke parit.
“Kejadiannya kira-kira pukul 05.18 WIB, saat itu ibu bersama 2 anaknya hendak mengantar kue, sampai di simpang Anggrek Merah, karena jalan banjir korban memutar arah, pada saat memutar arah sepeda motor korban terpeleset dan jatuh ke parit,” ujarnya.
Setelah terjatuh, lanjut Darmin, sang ibu lalu memeluk anaknya yang kecil. Namun, anaknya yang duduk dibelakang bernama Adi Putra gagal diselamatkan karena arus parit sangat deras. Waktu ditemukan, petugas tidak bisa menyimpulkan bahwa anak itu meninggal, makanya anak itu harus larikan ke rumah sakit terdekat, tapi nyawanya tak terselamatkan.
Jenazah Adi Putra akan dibawa ke rumah duka di Jalan Sultan Mahmud gang Swadaya RT 02 RT 03 Tanjung Unggat, Kecamatan Bukit Bestari. Rencananya, jenazah Adi akan dikebumikan selepas shalat Jumat.(bet)