Nonton Gratis MMA Championship di Hari Libur

    spot_img

    Baca juga

    spot_img

    Share

    Ucok Lasdin Silalahi

    BATAM, POSMETRO.CO : Lima puluh orang petarung berlaga. Demi prestasi di dunia beladiri campuran. Mereka datang dari berbagai provinsi di Sumatera: Kepualauan Riau, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan. Dua petarung diundang dari Malaysia dan Filipina.

    M Shafiq Abdullah, petarung Malaysia ini akan berhadapan dengan Nando Pratama, atlet binaan Batam Fighter Club (BFC). Gusfi Eranu, fighter Indonesia lainnya akan membuktikan ketangguhan petarung asal Filipina, Mark The Wolf Palomar.
    Bertajuk Sumatera Fighter MMA Championship, pertandingan digelar di Sport Hall Temenggung Abdul Jamal, Batam. Laga digelar, Minggu (11/11) siang hingga tengah malam. Tepat pukul sepuluh malam, enam partai disiarkan langsung oleh MNC Sport. Datang langsung ke lokasi, penonton tidak dipungut uang tiket. Gratis.

    “Fighter yang akan tampil ini diseleksi dari ratusan peserta audisi,” kata Jakop Sutjipto, pengagas acara Sumatera Fighter MMA Championship. Audisi petarung digelar di empat kota besar di Sumatera: Pekan baru, Medan, Padang dan Batam. Hasilnya sangat memuaskan.

    “Banyak bibit-bibit petarung di empat daerah ini, sayang kalau tidak kita salurkan,” kata Jakop.

    Jakop mengajak penghobi beladiri campuran untuk datang langsung menonton di lokasi tanding. Tak ada pungutan uang masuk untuk menonton laga. Secara gratis, penikmat laga MMA bisa menyaksikan langsung di lokasi pertandingan. Arena pertandingan sudah ditata apik. Penonton dijamin nyaman. Keamanan acara juga melibatkan personil TNI/Polri.

    Terselenggaranya Laga MMA petarung sumatera ini tak lepas dari keberadaan Batam Fighter Club (BFC). Klub petarung yang berlokasi di Bengkong, Batam ini, juga sudah banyak melahirkan fighter MMA berprestasi. Ada lima fighter binaan BFC sudah tampil di event MMA yang ditaja sebuah televisi swasta nasional. Bahkan binaan BFC ada yang sudah mencapai puncak kejayaan. Memegang sabuk juara nasional.
    Berkaca dari banyak prestasi yang pernah terukir, BFC ingin membangunkan ‘harimau sumatera’ lainnya.

    “Petarung-petarung di sumatera ini sudah punya kelebihan. Mereka punya bakat alam,” kata Jakop-yang juga pembina BFC Batam. Setelah disaring dari berbagai provinsi, fighter sumatera ini akan dibina. Selanjutnya, mereka akan dipromosikan bertanding di event MMA tingkat internasional.

    Ketua BFC, Ucok Lasdin Silalahi, menilai ajang ini sebagai wadah yang tepat guna menampung potensi dan bakat berkelahi anak muda yang ada di Kepri dan Sumatera. “Ajang seperti ini setidaknya bisa meminimalisir aksi begal dan tawuran jalanan yang melibatkan generasi muda,” kata pria yang juga menjabat sebagai Kapolresta Tanjungpinang ini.

    Metode penyeleksian atlet Sumatera Fighter MMA Championship ini, sebut Ucok, tim langsung turun ke kantong-kantong daerah yang memiliki banyak bakat petarung. “Di daerah tersebut kita lakukan audisi dalam rangka mendapatkan fighter yang memenuhi kualifikasi,” ujarnya. Sebagai anggota polisi, Ucok menilai, ajang ini bisa menekan angka kejahatan.

    “Bertarung di ring atau octagon lebih terhormat daripada di jalanan,” katanya.
    Mendatangkan petarung luar Batam, Ucok tak melupakan kualitas petarung yang selama ini dibina langsung oleh BFC. Delapan dari sebelas petarung yang mewakili Kepri dalam ajang Sumatera Fighter MMA Championship itu merupakan atlet yang berlatih langsung di Dojo BFC.

    Dua pelatih dengan spesialis stand up dan ground fighting sudah ‘melahirkan’ fighter siap menang. Atlet yang kini berlatih di BFC berasal dari latar belakang yang berbeda. Ada yang masyarakat sipil, bahkan ada juga yang anggota aktif TNI.

    Seorang petarung binaan BFC, Willy, optimis bisa mengalungkan medali kemenangan. Turun di kelas 70 Kg, ini bukan pengalaman pertama baginya. Tahun sebelumnya, ia menang mudah di ajang MMA yang juga dipromotori oleh BFC. Ia menggunakan teknik kuncian leher. “Pengalaman menang itu, menjadi motivasi bagi saya untuk terus meningkatkan pola latihan,” kata Willy.

    Atlet BFC lainnya, Nando, disiapkan untuk melawan petarung Malaysia. Nando digadang-gadang BFC bisa tampil menghibur pada Minggu (11/11) malam itu.
    Aldi Samjaya, Ketua Pantia Sumatera Fighter MMA Championship menyebut, ajang ini bukan sekadar pesta olahraga. Menggandeng Pemprov Kepri dan BP Batam, event ini juga bertujuan untuk menggeliatkan wisata Provinsi Kepri, khususnya Batam.

    Karena dukungan penuh dari BP Batam dan Pemprov Kepri pula, ajang ini dihelat gratis. Panitia tidak memberlakukan tiket masuk.
    Pantia juga sudah menyiapkan sejumlah bonus yang menggiurkan bagi petarung.

    Mewakili daerahnya masing-masing, panitia juga memberlakukan juara umum. Daerah yang petarungnya paling banyak memenangkan laga, didaulat jadi juara umum.
    Karena olahraga beladiri campuran ini sudah banyak diminati oleh berbagai lapisan masyarakat, Aldi yakin, Sport Hall akan padat oleh penonton. Yakin laga itu akan diminati banyak penonton, panitia menyebut arena pertandingan mampu menampung lima ribu penonton.

    “Akan banyak yang datang dari dalam maupun luar negeri untuk menonton langsung laga ini,” Aldi optimis. Momen ini, diharapkan Aldi, bisa disambar oleh pemerintah daerah untuk rutin menggelar event serupa.
    Aldi juga menyebut, ajang ini terselenggara atas dukungan penuh Polda Kepri. Melalui ajang ini, Aldi ingin menyampaikan kepada calon investor bahwa Batam merupakan kota yang aman dan nyaman.(chi)