Penjualan Rokok Nasional Turun 288 Miliar Batang

    spot_img

    Baca juga

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...
    spot_img

    Share

    Ilustrasi (jawa pos)

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Penjualan rokok secara nasional selama semester pertama 2018 hanya sebanyak 272 miliar batang.

    Angka tersebut menurun 5,5 persen jika dibandingkan dengan penjualan rokok periode sama tahun lalu yang sebanyak 288 miliar batang.

    Pada 2017 penjualan rokok juga menurun 1,6 persen jika dibandingkan dengan 2016 menjadi 336 miliar batang.

    Meski demikian, produsen rokok tetap berhasil membukukan kinerja positif.

    Misalnya, produsen terbesar di Indonesia PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) sepanjang Januari hingga September 2018 berhasil menjual 74,5 miliar batang rokok.

    Angka itu naik 0,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 74,4 miliar batang.

    Capaian tersebut membuat perseroan berhasil mempertahankan posisi sebagai penguasa pasar dengan kontribusi 33,1 persen atau naik 0,1 persen dari posisi per September 2017 sebesar 33 persen.

    Di sisi lain, produsen rokok menyambut positif rencana pemerintah tidak menaikkan cukai pada tahun depan.

    Mereka berharap kebijakan itu menekan penurunan produksi rokok dan pengurangan tenaga kerja di sektor sigaret keretek tangan (SKT).

    Ketua Paguyuban Mitra Produksi Sigaret Indonesia (MPSI) Djoko Wahyudi mengatakan, segmen SKT tahun ini sudah tidak ada pengurangan tenaga kerja lagi.

    ’’Kami tertolong pasarnya mulai bergerak. Beberapa tahun ini memang ada pengurangan tenaga kerja sektor SKT lantaran lesunya permintaan,’’ ujar Djoko, Selasa (11/6).

    Menurut dia, serapan pasar yang menurun membuat produksi rokok SKT MPSI di Jawa Timur merosot lima persen. Salah satu penyebab penurunan adalah melonjaknya harga rokok akibat kenaikan cukai.

    ’’Kami menaikkan baru sekali ini. Ada kenaikan sedikit dua bulan yang lalu, kemarin kami masih nahan-nahan (kenaikan),’’ imbuh Djoko.

    Karena itu, pihaknya mengapresiasi langkah pemerintah menahan kenaikan cukai rokok di tengah lesunya penjualan saat ini. ’’Produksi diharapkan normal dan mungkin agak meningkat sedikit,’’ kata Djoko. (vir/c22/oki)