Deteksi Informasi Hoaks, Polres Karimun Bentuk Satgas Nusantara

    spot_img

    Baca juga

    328 Pegawai Pemko Batam Absen di Hari Pertama Kerja

    BATAM, POSMETRO.CO : Pada hari pertama masuk kerja setelah...

    Rudi Tegaskan Pentingnya Kedisiplinan Pegawai Pemko Batam Pasca Cuti Idul Fitri

    BATAM, POSMETRO.CO : Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengingatkan...

    Kepala BP Batam: Pertumbuhan Investasi Meningkat, Ekonomi Bangkit

    BATAM, POSMETRO: Pertumbuhan investasi Batam mengalami peningkatan yang luar...

    Wakil Bupati Natuna Sidak Kantor OPD

    NATUNA, POSMETRO.CO : Wakil Bupati (Wabup) Natuna, Rhodial Huda...
    spot_img

    Share

    Waka Polres, Kompol Agung Gima Sunarya SIk saat memantau aktivitas Medsos di Posko Satgas Nusantara (posmetro/ria)

    KARIMUN, POSMETRO.CO : Untuk menghentikan informasi hoaks yang dapat menganggu iklim kondusif di Kabupaten Karimun,  terutama menjelang penyelenggaraan Pemilihan Umum tahun 2019 mendatang, jajaran Polres Karimun pun mulai memperketat pengawasan terhadap akun-akun penyebar hoaks dengan membentuk Satgas Nusantara Polres Karimun.

    Wakapolres Karimun Kompol Agung Gima Sunarya selaku Kasatgas mengatakan, tujuan terbentuknya Satgas Nusantara bertujuan untuk mengontrol berita yang bersifat hoaks beredar di media sosial dan memantau langsung akun- akun penyebar yang dapat menganggu Keamanan dan ketertiban masyarakat.

    “Jadi apabila ada berita hoaks di medsos, dapat segera kita deteksi,” ucap Gima.
    Dipaparkannya bukan tidak mungkin Menjelang pemilu ini sangat banyak berita- berita yang dapat memicu ke kekacauan, sehingga harus diatasi.

    Satgas Nusantara terdiri dari lima orang personil. Dimana masing- masing personil akan melakukan pengawasan dan apabila ditemukan akun penyebar hoaks.

    “Jika ditemukan ada hoaks selanjutnya akan dikoordinasikan bersama Tim Cyber Patrol Polres Karimun untuk mematikan akun tersebut,” paparnya.

    Ia mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan medsos dan berhati- hati apabila menerima informasi yang belum jelas asal- usul informasinya.

    “Satgas Nusantara ini bukan membatasi dalam berpendapat. Namun lebih mengantisipasi beredarnya informasi yang tidak benar. Yang dapat menimbulkan konflik sosial di masyarakat. Masyarakat harus pintar dalam memilah informasi yang benar atau tidak,” tegasnya.(ria)