Astaga, Ini yang Dilakukan Pria Bejad di Batam Pada Istri dan Adik Ipar

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Kompol Syarifuddin Dalimunthe

    BATAM, POSMETRO.CO : Az nekat menjual istri dan adik iparnya, N (27) dan B (25) ke pria hidung belang. Sudah lima tahun istrinya dijadikan ladang mencari uang. Sementara keperawanan adik iparnya dijual sehari adiknya sampai di Batam.

    Paras N dan B sangat cantik. Kulitnya putih bersih. Mereka terlihat cukup manis saat datang ke Polsek Batuaji. Namun ke duanya tampak linglung. Terlihat jelas mereka sedang trauma. “Sudah sejak lama (kejadiannya) pak,” kata N, istri Az.

    N berusaha mengingat-ngingat kejadian itu. Namun ia lupa kapan kejadian itu pertama kali terjadi. Seingatnya beberapa bulan setelah pernikahan mereka. Tahun 2013 lalu N dan Az menikah. Mereka tinggal di bilangan Batuaji.

    Az menganggur. Ia juga malas mencari nafakah untuk istrinya. Pria bejat itupun memilih jalan pintas. “Saya dijual pada kawan-kawannya,” ujar N bercerita pada Kapolsek Batuaji, Kompol Syarifuddin Dalimunthe.

    N tak tahu berapa tarif untuk satu kali tidur dengannya. Semua diatur Az tanpa sepengetahuannya. “Mereka menyuruh kawannya datang ke rumah. Lalu saya dikasih minum. Saya pun tidak tahu itu minuman apa,” ujarnya.

    Setelah meminum minuman tersebut, N disuruh masuk kamar. Tak lama kemudian, kawan Az ikut masuk dan mengunci pintu kamar. N digagahi. Dia berontak namun tak berdaya. Entah berapa laki-laki yang terpaksa dilayaninya dalam sehari.

    Nasib malang juga menimpa B, adik N. Niat hati ingin mengadu nasib ke Batam. Ia yakin takkan terlantar karena ada kakak dan iparnya yang akan menanggung hingga ia mendapatkan pekerjaan. B sampai Batam pada tahun lalu.

    Terbongkarnya prostusi ini karena adanya kecurigaan dari warga. Mereka heran karena setiap hari banyak laki-laki hilir silih berganti masuk ke rumah liar tersebut. “Ada warga di sana yang menelpon saya dan menceritakannya,” kata F abang ke dua korban pada Dalimunthe.

    F yang saat itu berada di Tarakan, Kalimantan langsung memesan penerbangan ke Batam. Dia sampai di Batam pada Minggu (5/11). Esoknya dia langsung mendatangi Polsek Batuaji bersama ke dua adik perempuannya.

    F dan ke dua korban tak punya banyak bukti untuk mempolisikan Az. Kendati demikian, polisi tetap akan berupaya mengungkap kasus tersebut. “Kita sarankan mereka membuat laporan ke Polresta Barelang. Ini ranah Unit PPA,” ujar Dalimunthe pada pewarta. Hingga berita ini diturunkan, ke dua korban bersama F akan melaporkan kasus ini ke Polresta Barelang. (ddt)