Jelang Pergantian Tahun, Wali Kota Batam Sidak Harga Pasar

    spot_img

    Baca juga

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...

    Perusahaan Manufaktur Asal Tiongkok Berencana Kembangkan Usaha di Batam

    BATAM, POSMETRO: Sebanyak 30 pimpinan perusahaan manufaktur asal Negeri...

    Kepala BP Batam: Industri Digital Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Baru

    BATAM, POSMETRO: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park...

    AKP Siwanto Eka Putra: Dari Rumah Tahfidz Ini akan Lahir Calon Imam Imam Besar

    BATAM, POSMETRO: Wujud mengabdikan diri kepada masyarakat, AKP Siwanto...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : Menjelang pergantian tahun, Wali Kota Batam bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Batam, meninjau ketersediaan komoditi pokok, dan harga di Pasar MB 2 Batamcenter, Jumat (30/12) pagi.

    Tiba di rute pertama peninjauan Pasar Botania 2, Walikota langsung meninjau diselingi dengan dialog dengan  pedagang pasar terkait pasokan komodoti.

    Kepada wartawan, Rudi menyampaikan hasil tinjauan mengubgkapkan  ada kenaikan harga di sejumlah komoditi. Berdasarkan informasi dari pedagang semua mengaku pada naik, namun untuk stok sejauh ini tidak ada masalah.

    “Kontrol harga yang mungkin harus menjadi tugas dari pemerintah, dan distributor. Karena stok cukup, artinya upaya pemerintah dalam mensuplai bahan pokok ke Batam berjalanan baik, tinggal harga saja yang harus diawasi lagi,” kata dia usai meninjau pasar.

    Pemerintah lanjutnya, berkewajiban untuk memastikan kebutuhan komoditi tercukup di daerah. Batam yang merupakan daerah non penghasil, sangat bergantung kepada daerah penghasil. Untuk itu, sepanjang tahun ini pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan berbagai daerah untuk pasokan ke Batam.

    “Untuk MoU itu sudah pasti pemerintah, selanjutnya itu kami menggandeng distributor. Harga yang paling rendah itu yang diupayakan, agar harga jual tidak terlalu tinggi,” jelasnya.

    Ia mengungkapkan ke depan akan ada upaya lain yang dilakukan untuk memaksimalkan pasokan ke Batam. Salah satunya menambah kerja sama dengan daerah penghasil, khususnya untuk komoditi yang signifikan mengalami kenaikan.

    “Mungkin untuk telur ayam, dan cabai merah. Dua jenis komoditi ini alami kenaikan yang cukup di sepanjang tahun. Itu mungkin tahun depan yang akan kami cari lagi jalan keluarnya, agar harga tidak melonjak tinggi, sehingga masyarakat mengeluhkan,” imbuhnya.

    Rudi menambahkan, yang paling penting adalah menjaga agar daya beli masyarakat tidak menurun. Hal ini karena akan berdampak terhadap inflasi di Batam. Cabai dan telur menjadi penyumbang inflasi.

    “Sehingga perlu dilakukan langkah-langkah dalam pengendalian harga, salah satunya menambah pasokan,” bebernya.

    Rudi menambahkan peninjauan pasar ini dalam rangka memastikan tidak ada masalah terkait harga pangan di Batam. Persiapan pasokan dan harga menjadi fokus dari pemerintah, terutama saat hari besar seperti libur akhir tahun ini.

    “Setiap tahun ada pergerakan harga. Namun upaya kita adalah memastikan jangan ada penurunan daya beli. Kalau harga tidak dijaga ini bisa terjadi. Jadi itu yang kami antisipasi,” terang Kepala BP Batam tersebut.

    Sementara itu, harga komoditi di pasar MB 2 terpantau cukup normal. Ayam segar Rp40 ribu per kilogram, ayam beku Rp35 per kg, cabai setan Rp60 ribu perkg, kangkung dan bayam Rp11 ribu, harga telur beragam untuk per 10 butir dijual Rp17-18 ribu, cabai merah Rp60 ribu. (abg)