Bisnis Properti Turun Drastis di Tengah Pandemi

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam Peduli, Ribuan Paket Sembako dan Santunan Anak Yatim Disalurkan

    BATAM, POSMETRO: Sucinya bulan Ramadhan 1445 H/2024 M menjadi...

    Gubernur Buka Puasa Bersama Para Pimpinan OPD, FKPD dan Instansi Vertikal Kepri

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara berbuka...

    Ansar Serukan Istiqomah di Penghujung Ramadan dan Muliakan Al-Qur’an

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melanjutkan...
    spot_img

    Share

    Ilustrasi properti. (foto : jho)

    BATAM, POSMETRO.CO : Di tengah pandemi Covid-19 yang belum berujung, membuat penjualan properti tidak berjalan lancar. Hal ini karena calon pembeli rumah banyak yang tidak memenuhi syarat, karena pendapatannya yang berkurang drastis.

    “Sebenarnya minat masyarakat untuk beli rumah masih tinggi, namun syarat mereka tidak memenuhi,” ucap Jonsar Sinurat, seorang marketing property di Kota Batam.

    Jonsar Sinurat mengatakan, bagi pekerja yang sudah permanen di perusahaan  belum tentu memenuhi syarat untuk beli rumah. Sebab tiap proses pembelian rumah harus dilakukan pengecekan data, termasuk pendapatan per bulan.

    “Nah, disinilah yang banyak terkendala. Sejak pandemi Covid-19 ini, over time (lembur) di perusahaan sangat jarang ada, sementara gaji basic belum bisa menjadi jaminan untuk melajukan KPR,” terangnya.

    Sementara bagi mereka pemilik usaha malah lebih kecil kemungkinan untuk melakukan KPR. Sebab semenjak pandemi Covid-19 ini, aktifitas pemilik usaha dikurangi, bahkan banyak juga yang memilih tidak berjualan.

    “Bagi mereka pemilik usaha harus memiliki surat ijin usaha dari pemerintah. Namun saat ini, pengusaha malah mengeluh karena pendapatannya berkurang drastis,” sebutnya.

    Dari pengakuan Jonsar Sinurat, sebelum pandemi ia bisa menjual lima rumah dalam sebulan. Tapi saat pandemi ini, penjualannya merosot drastis, bahkan satu rumah saja belum tentu bisa terjual dalam waktu tiga bulan.

    “Seperti saat ini, saya dah pusing. Saya tidak tahu solusinya, apakah ada kebijakan dari pemerintah?, sementara marketing hanya mengharapkan gaji dari penjualan tanpa ada gaji pokok,” tegasnya.

    Dari pengamatan Jonsar Sinurat, banyak pemilik rumah yang sudah menjalani KPR, tapi mereka tidak sanggup lagi bayar tagihan. Hingga akhirnya, rumah mereka disita pihak bank.

    “Mirisnya lagi, saat ini banyak rumah yang sudah ditumbuhi tanaman liar karena tidak bisa terjual,” pungkasnya. (jho)