Sepakat Kembangkan Kawasan Maritim City Pulau Galang

    spot_img

    Baca juga

    Cara Diam Kapolda Kepri dalam Menyalurkan Bantuan 

    BERBUAT diam-diam, diam-diam berbuat. Itulah yang dilakukan Kapolda Kepri...

    Marlin Agustina Dukung Penuh Pengembangan SDM Unggul di Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Wakil Gubernur Kepri, Hj Marlin Agustina...

    Bupati Natuna Sampaikan LKPJ 2023 dan Ranperda 2024 ke DPRD Natuna

    NATUNA, POSMETRO.CO : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten...

    Sensei Oji Konsisten Melahirkan Atlet Beprestasi

    BELADIRI jujitsu. Ini merupakan teknik pertahanan diri yang sempurna....
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : Kawasan Maritim Galang yang menyimpan potensi kelautan dan perikanan yang besar. Plh Kepala BP Batam, Purwiyanto, mengatakan, saat ini pihaknya fokus kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, untuk mengoptimalkan pengembangan kawasan tersebut.

    “Fokusnya pemanfaatan aset dan sumberdaya alam,” ujar Purwiyanto
    dalam kegiatan Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Kawasan Maritime City di Pulau Galang, Minggu (29/11), di Ruang Pertemuan Graha Kepri, Batam Center.

    Katanya, bila kedua hal ini bisa dilakukan dengan baik, maka nilai daya saing Batam, khususnya bagi pengembangan ekonomi di sektor kelautan bisa meningkat.

    “Seluruh pihak yang terlibat dalam pengembangan kawasan ini, sadar pentingnya pengembangan ini untuk kemaslahatan masyarakat,” harapnya.

    BP Batam akan mendukung penuh kegiatan ini, agar berjalan lancar dan mengawal pelaksanaannya hingga selesai.

    Ruang lingkup perjanjian ini mencakup, penyiapan studi pendahuluan, konsolidasi dan sinkronisasi pengadaan, persiapan regulasi, serta pengalokasian lahan untuk sarana dan prasarana yang mendukung program.

    Sementara itu, Pjs Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Bahtiar Baharuddin, mengatakan, 96 persen wilayah Provinsi Kepulauan Riau adalah laut dan 4 persen sisanya merupakan daratan.

    Dari total wilayah tersebut kontribusi terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya 38 persen saja. Dari keterangan nelayan dan warga, pihaknya menemukan beberapa masalah dalam pengelolaan hasil laut.

    “Dengan Nota Kesepakatan ini, kami harapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kepri,”harap Bahtiar.

    Bahtiar menilai, industri yang telah ada di Batam belum mampu menampung potensi perikanan di Provinsi Kepulauan Riau.

    “Jadi melalui konsep pengembangan industri maritim Galang ini, kami yakin mampu menumbuhkan optimisme, khususnya para nelayan. Karena ini manfaatnya akan terasa langsung kepada mereka,” tutupnya.(cnk)