Aktivitas Penghijauan di Waduk-Waduk Batam

    spot_img

    Baca juga

    Empat Penghuni Hotel Melati di Jodoh- Nagoya Diangkut Polisi

    BATAM, POSMETRO: Diduga kerap dijadikan sebagai tempat penyalahgunaan narkotika,...

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...
    spot_img

    Share

    Penanaman pohon di kawasan Duriangkang beberapa waktu lalu.

    HUTAN merupakan jantung bagi waduk-waduk yang ada di Kota Batam. Sebagian besar hutan yang ada di Batam merupakan daerah tangkapan air.

    Karena itulah ketersediaan air baku di Kota Batam, Kepri sangat bergantung pada hutan-hutan yang menopang disekitarnya.

    “Terutama waduk Duriangkang dan Wadung Mukakuning, yang sempat mengalami penurunan pesat jumlah dan kualitas air yang ditampungnya,” ujar Asisten Manager Bendungan dan Daerah Tangkapan Air, Mayrobi Firnanda, belum lama ini.

    Katanya, saat ini daerah tangkapan air waduk-waduk di Batam telah menurun kehandalannya.

    “Banyak faktor seperti sampah yang berserakan di daerah tersebut, serta menurunnya jumlah dan produktifitas pohon dalam hutan tersebut akibat kebakaran dan pembalakan liar,” terangnya.

    Lanjut Robi, selama pertengahan 2020, pihaknya mencatatat telah terjadi kebakaran hutan sebanyak 65 kali. Dan terjadi kebakaran sebanyak 103 kali pada semak-semak disekitar daerah tangkapan air.

    “Sebagai bentuk pemulihan daerah tangkapan Telaga Bidadari yang dijadikan lokasi wisata alam, oleh masyarakat sempat ditutup sementara,” katanya.

    BP Batam selain melakukan pembersihan, juga melakukan penghijauan kembali di hutan tersebut.

    Selain itu kelompok pecinta alam atau masyarakat yang ingin kembali menjelajah alam di hutan Mukakuning tersebut, juga wajib melakukan penanaman saat berkunjung dan wajib memonitor pohon yang ditanamnya selama tiga bulan.

    “Tidak hanya pada hutan di Mukakuning, juga di daerah tangkapan air waduk lainnya. Mengingat pohon sangat berperan dalam menjaga kualitas dan kuantitas air baku di Batam,” tutupnya. (cnk/adv)