Iskandarsyah Akui Tak Perlu Persiapan Khusus Hadapi Petahana di Debat Publik ke 3 Malam Ini

    spot_img

    Baca juga

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...

    Perusahaan Manufaktur Asal Tiongkok Berencana Kembangkan Usaha di Batam

    BATAM, POSMETRO: Sebanyak 30 pimpinan perusahaan manufaktur asal Negeri...

    Kepala BP Batam: Industri Digital Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Baru

    BATAM, POSMETRO: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park...
    spot_img

    Share

    Calon Bupati Karimun, Nomor Urut 2, Iskandarsyah. (Foto-Ria/dok posmetro)

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Iskandarsyah, calon bupati Karimun yang melawan petahana pada Pilkada 9 Desember 2020 terlihat santai, tak begitu sibuk dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi pasangan Petahana. Terutama pada Debat Publik Putaran ke 3 yang digelar KPU Karimun. POSMETRO.CO yang kebetulan bertemunya langsung melakukan sedikit perbincangan singkat terkait persiapannya pada Debat Publik putaran ke 3 ini.
    Dalam dialog ringan yang digelar di salah satu rumah makan kemarin itu, Iskandar terlihat santai, tak begitu terlihat menggebu-gebu. Meski Iskandar di debat putaran 1 dan 2 selalu mengkritik lawanya dalam masalah kebijakan pemerintah yang telah dilakukan.
    Namun dalam debat putaran ke 3 ini, dengan tema Sumber Daya alam, Tenaga kerja, Agama dan Budaya serta Narkoba tersebut membuatnya tak begitu repot. Sebagai Mantan Anggota DPRD Propinsi Kepri tiga periode ini ia merasa mampu menjabarkan permasalahan yang akan dibahas dalam debat Sabtu malam ini.
    “Dalam debat ke tiga ini temanya menarik, karena dalam tema ini merupakan teman yang menentukan kebijakan pemerintahan yang ditentukan baik dari Pusat dan Daerah sendiri, untuk persiapan debat ketiga ini, biasa-biasa saja, gak ada persiapan khusus, karena ini adalah bagian yang sering saya hadapi saat di DPRD Propinsi Kepri,” ujar Iskandar.
    Namun ia mengaku mendalami materi dengan melakukan dialog dengan sejumlah pihak, baik dari intansi terkait, tokoh buruh, agama, budaya, hingga mengumpulkan data dari BNN terkait permasalahan narkoba yang dihadapi di Kabupaten karimun. Dengan berdialog seperti itu, ia mengaku banyak mendapatkan penambahan materi dan masukan dalam memperdalam materi yang harus dikuasinya dalam debat publik kali ini.
    “Dan untuk diketahui, tema yang diangkat dalam debat putaran ke tiga ini, jelas sudah ada dalam visi dan misi yang sudah kita siapkan sejak dari awal dalam proses pencalonan kita,” tegasnya.
    Seperti dalam sektor Sumber Daya Alam, Iskandar menuturkan bahwa Kabupaten Karimun selama ini PAD nya sangat besar bersumber dari Sumber Daya Alam, artinya sumber daya alam di Kabupaten karimun sangat mendukung sekali. Untuk itu nantinya dirinya akan menata kembali sebaik-baiknya pengelolaan sumber daya alam ini, dengan membuka permasalahan dan masukan dari berbagai pihak. Baik dari pengusaha dan pekerja serta masyarakat.
    “”Sumber daya alam yang paling real PAD kita dari sektor Tambang, untuk itu kita akan mendesain lebih baik lagi, baik dari aspek lingkungan, kesejahteraan dan aspek mamfaatnya. Terutama lagi masalah konflik yang sering timbul akan menjadi fokus perhatian kita, dimana kita akan membuka akses seluasnya antara perusahaan dan masyarakat. Seperti antara perusahaan dan nelayan yang selama ini sering terjadi konflik dalam masalah pemamfaatan sumber daya alam,” tegasnya.
    Iskandar juga mengaku akan berusaha untuk menjadikan Sumber daya alam di Karimun menjadi PAD yang akan memberikan kemajuan Kabupaten Karimun kedepan. Bukan hanya daerah maju, namun masyarakatnya sejahtera.
    “Sementara masalah pekerja, kita kedapan akan menjadi penghubung atau jembatan antara pekerja dan pengusaha. Tidak bisa kita pungkiri, Pemerintah dalam hal ini sangat butuh pekerja dan pengusaha. Tentunya dengan kita menjadi jembatan, akan memberikan solusi yang terbaik bagi kedua bela pihak. Karena pemerintah seharusnya seperti itu. Bukan menjadi pemihak salah satu bagian dari mereka,” jelas Iskandar.
    Seperti pelaksanaan UMK yang di Karimun jelas terlihat hanya merupakan angka di atas kertas belaka. Padahal penghasilan pekerja di Kabupaten Karimun standarnya berada di atas Rp3 juta lebih. Namun realnya meski angka UMK di Kabupaten Karimun sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat perbulanya. Namun realisasinya tidak demikian.
    “Kita akan lakukan evaluasi antara pekerja dan pengusaha, sehingga tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini yang berkepanjangan. Dengan begitu hubungan antara pekerja dan pemerintah akan harmonis dan sejalan. Dengan begitu juga Kabupaten Karimun akan terus berkembang, Investasi di Karimun akan kita dorong terus berkembang,” tambahnya.
    Sementara itu, Iskandar pun menyatakan jika nanti dirinya di percaya dalam memimpin Kabupaten Karimun. Ia tentunya akan terus berupaya menjadikan Kabupaten Karimun maju dan sejahtera. Salah satu caranya ialah dengan mencari duit sebanyak-banyaknya. Sehingga dapat membangun, mesejahterakan masyarakat Kabupaten Karimun yang ada.(ria)