POSMETRO.CO Bisnis

Pondok Kriuk Bangkit saat Pandemi, Sempat Terpuruk, Kini ‘Diserbu’ Pembeli

Erna, seorang pelanggan menyantap makan siang di Pondok Kriuk. Foto: chi

BATAM, POSMETRO.CO: Pandemi Covid-19 menghantam banyak sektor. Usaha kuliner, satu di antaranya. Ini diakui oleh Siti Ruliyah (43). Pemilik usaha Rumah Makan Pondok Kriuk ini mengaku sempat kehilangan pembeli.

“Banyak usaha memilih tutup. Mall juga. Hotel apalagi. Ini tentu berdampak pada kami (pengusaha kuliner),” kata wanita yang akrab disapa Rullie ini pada POSMETRO.CO. Tapi itu dulu, awal mula kasus Covid-19 mulai heboh di Indonesia, khususnya Batam. Tepatnya, usaha kuliner yang dikelola Rullie ‘tiarap’ hampir tiga bulan, terhitung Maret lalu.

Ditemui POSMETRO.CO, Rabu (18/11) di Pondok Kriuk Pusat, Ruko Airmas Blok A2 Nomor 4-5, Batam Centre, usaha Rullie terlihat sudah mulai ramai didatangi pengunjung. Menjelang jam makan siang, beberapa meja sudah terisi. Tentu saja, Rullie tetap patuh pada protokol kesehatan. Sebelum masuk ke dalam, ada wastafel cuci tangan disediakan untuk pengunjung. Lengkap dengan sabun pencuci tangan. Meja dan kursi juga diberi jarak. Pelanggan dan pelayan wajib memakai masker. Masker hanya dibuka saat menyantap makanan.

“Sekarang, justru meningkat (lebih ramai),” pernyataan Rullie ini agak mengejutkan. Ramai di masa pandemi. Maksudnya? “Ya, setelah sempat terpuruk di awal-awal Covid, saya mencari berbagai cara agar usaha ini tetap jalan,” Rullie menjelaskan. Berbagai kiat dilakukan, menjadikan Pondok Kriuk kini makin banyak pelanggan.

Di sela-sela kesibukannya melayani pelanggan dan membantu pekerjanya, Rullie mencoba mengenang masa-masa sulit mempertahankan usahanya karena hantaman Covid-19. Kepada POSMETRO.CO, ia menceritakan berbagai upaya agar bisa bangkit saat ekonomi dunia terpuruk akibat hantaman Covid-19.

Tidak mudah, memang. Bahkan, satu dari tiga Pondok Kriuk yang dikelolanya terpaksa harus ditutup. Cabang yang ditutup itu justru berada di jantung bisnis Kota Batam: kawasan Nagoya. Ini buntut dari tidak berputarnya ekonomi di pusat bisnis tersebut. Dua rumah makan Pondok Kriuk, termasuk cabang di Komplek Legenda Centre Nomor 4-5, Simpang empat SMPN 12 Batam, Legenda Malaka, tetap dipertahankan.

“Karyawan terpaksa harus saya gilir masuk kerja waktu itu. Ini untuk kebaikan bersama. Semua karyawan saya beri pengertian, bahwa semua sektor ekonomi memang terdampak,” kata Rullie.

Rullie optimis: pasti ada cara untuk tetap bertahan di tengah pandemi. Mengandalkan pengunjung yang datang, jelas itu tak mungkin. “Di awal-awal Covid, semua orang takut keluar rumah,” katanya.

Alhasil, ia harus gencar berpromosi lewat media sosial. Keberadaan ojek online, diakui Rullie sangat membantu di masa pandemi.

“Saya perhatikan, banyak orang jadi mager (malas gerak),” kata wanita dengan latar belakang pendidikan S1 manajemen ini. Strategi bisnis. Ia manfaatkan situasi ‘mager’ itu dengan menciptakan menu-menu baru. Ada beragam jenis pepes. Menu-menu lama, ia kemas makin menarik. Selalu ada yang baru, walau sekecil apa pun. Tapi, ia tetap mempertahankan menu ayam kriuk, yang sejak awal berdiri 7 Agustus 2009 lalu memang menjadi andalan Pondok Kriuk.

Sejak new normal, Pondok Kriuk makin banjir orderan. Memang diakui ibu tiga orang anak ini, pelanggan lebih banyak memesan lewat aplikasi maupun via telpon atau WA.

“Selain bisa pesan lewat ojek online, kami juga ada petugas yang bisa langsung mengantar ke pemesan,” kata dia.

Panasaran dengan menu hidangan di Pondok Kriuk hari ini? Kuy, mampir. Lokasinya strategis. Pondok Kriuk Pusat di Ruko Airmas berada di pinggir jalan. Pilih saja. Hidangan ada di depan mata. Mengusung konsep ‘Sajian Menu Nusantara’. Mau apa? Ikan asin ada. Terong kriuk bisa memecah selera. Ragam pilihan selain ayam kriuk: ayam sambal uleq komplit, telur kriukkk, kembang kol kriukkk, soto ayam koya, sambal uleq super komplit, lele kriuk, sayur asam, ayam bakar nano-nano, sup sayur sehat dan menu lainnya. Pilihan minumnya juga lengkap.

Mau yang unik, juga banyak. Jamur kriukkk, misalnya. Gurih dan renyah. Diolah dari jamur segar. Tentu saja, menu ini cocok bagi yang tak menyukai daging.

Sambal uleq-nya tak terlalu pedes. Tak juga manis. Pas di lidah. Dijamin segar. Uffff.., haaa! Dipastikan, sekali coba, akan ketagihan. Harganya juga relatif terjangkau. Ayam kriuk? Rasanya sampai ke tulang.

Erna (37), pelanggan yang datang, Rabu (18/11) menyebut, Pondok Kriuk sudah lama dikenal oleh masyarakat Batam. Sebagai ‘pemburu’ kuliner, Erna memberikan jaminan bahwa santapan di Pondok Kriuk bisa membuat ketagihan. Pilihan menunya sangat memanjakan lidah. Saat perut sudah ‘kriuk-kriuk’ pasti teringat Pondok Kriuk.

Terpisah, Pjs Wali Kota Syamsul Bahrum meminta agar pengusaha kuliner terus kreatif dan inovatif. Tapi, tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai acuan dalam menjalankan usaha. Setiap pengusaha wajib menyediakan fasilitas pendukung protokol kesehatan.

“Kita minta agar pengusaha tetap mematuhi protokol kesehatan,” pesan Syamsul.(chi)