MUI Beri Pembinaan Agama, Mantapkan Keimanan Mualaf

    spot_img

    Baca juga

    Jaksa Batam Ajari Camat dan Lurah di Batuaji Cara Menghindari Masalah Hukum

    BATAM, POSMETRO: Untuk meminimalisir pelanggaran hukum di lingkungan Kecamatan...

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    Sejumlah mualaf ikut pembinaan agama dari MUI Kabupaten Lingga. Foto: mrs

    LINGGA, POSMETRO.CO: Majelis Ulama Indonesia (MUI) didukung Yayasan Kajang Kabupaten Lingga untuk mantapkan keimanan para mualaf di Kabupaten Lingga, melalui pelatihan peningkatan keimanan dan ilmu fiqih di Penginapan Anugrah Daik Lingga, Kamis (12/11).

    Kurang lebih 50 peserta dari mualaf Lingga ikut pelatihan yang di buka Ketua MUI selama satu hari dalam memantapkan keimanan dan ketakwaan, terutama tentang mendirikan shalat.

    Ketua MUI Kabupaten Lingga, Ustadz Badiul Hasani mengatakan, ada dua materi yang disampaikannya pada para mualaf Kabupaten Lingga yang jadi perseta, terkait dengan keimanan dan ilmu fiqih dalam menjalankan ibadah shalat sehari-hari.

    “Peserta ikut pelatihan kita praktekkan langsung mengucapkan sahadat, tata cara berwudhu, adzan dan mendirikan shalat, supaya mereka memahami kewajiban umat muslim dalam menjalankan kewajibannya sehari-hari,” kata Badiul Hasani, Jumat (13/11).

    Dia mengaku, dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para mualaf, MUI mendapat dukungan dari Yayasan Kajang Kabupaten Lingga, dalam memberi pembinaan agama Islam pada para mualaf.

    “Insya Allah kegiatan pembinaan seperti itu akan kita buat setiap tahun. Untuk itu perlu sinergitas antara ulama dan umara, sebab pembinaan para mualaf tidak hanya tanggung jawab MUI, tapi tanggung jawab bersama,” kata Badiul.

    Yusuf Ketua RW Pulau Kojong dan merupakan salah satu peserta dalam pembinaan mualaf oleh MUI Kabupaten Lingga menuturkan, ia merasa bahagia sekali dengan adanya program pembinaan agama Islam pada mualaf, sebab akan menambah pengetahuan mereka dalam menjalankan tanggung jawab sebagai umat muslim.

    “Adanya pembinaan agama Islam oleh MUI, tentu kami merasa terbantu sekali dalam mengetahui tata cara yang benar dalam menjalankan ibadah yang di awali dari berwudhu, adzan sampai mendirikan shalat,” kata Yusuf, ketika di dampingi Yayasan Kajang dan Ustad Syobri.

    Dia mengaku, ia membawa 10 orang warga Pulau Kojong Desa Penaah Kecamatan Senayang mayoritas Suku KAT untuk mengikuti pelatihan yang bermanfaat buat mereka, karena selama ini pihaknya sulit mendapatkan pengajaran dan pembinaan agama Islam.

    “Kami di Kojong miliki 15 KK, semua mualaf, dan sudah kurang lebih 10 tahun memeluk Islam, tapi kami sulit mendapat pembinaan agama. Baru-baru ini ada ustad yang memberi kami pembinaan agama oleh pemerintah di Kojong terutama buat anak-anak dan orang dewasa. Tentu kami sangat terbantu sekali,” jelasnya.

    Ketua Yayasan Kajang Kabupaten Lingga Densi Diaz mengaku bersyukur adanya pembinaan agama buat mualaf Lingga, terutama Suku KAT Kabupaten Lingga sangat membutuhkan guru pembimbing dan pembina agama Islam sebab mereka sangat jauh dari pusat ibu kota kabupaten.

    “Untuk pembinaan keagamaan khusunya Suku KAT, kami sangat berharap sekali pada pemerintah baik dari Kemenag ataupun pemerintah daerah dalam memantapkan keimanan mereka melalui pembinaan dengan menugaskan para ustad di setiap titik,” harapnya.

    Densi menambhakan, Suku KAT di Kabupaten Lingga sebanyak 33 titik dan sudah banyak memeluk Islam, mereka sangat membutuhkan sekali para ustad yang di tugaskan oleh pemerintah dalam memberi bimbingan dan pembinaan tentang Islam.

    “Mencari dan memperjuangkan mereka supaya mendapat pembinaan agama Islam merupakan salah satu program Yayasan Kajang, supaya mereka (Suku KAT) dapat menjalankan tanggung jawabnya sebagai orang muslim,” pungkasnya.

    Ustad Syobri, yang di tugaskan memberi pembinaan buat masyarakat Pulau Kojong mengaku menetap di Kojong untuk sementara dalam menjalankan tanggung jawabnya memberi bimbingan dan pembinaan agama Islam buat Suku KAT di sana.

    “Di Kojong anak-anak kita ajar mengaji dan shalat, bahkan saya juga mengerti materi pembelajaran seperti membaca dan berhitung setiap hari kecuali hari Minggu. Dalam satu Minggu dua kali saya juga memberi pembinaan agama pada orang dewasa, sebab tidak dapat di buat setiap hari karena mereka juga butuh kerja,” imbuh Syobri.(mrs)