Fakta Waduk Mukakuning

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : Badan Pengusahaan (BP) Batam, terus melakukan berbagai upaya untuk menjamin ketersediaan air baku di Kota Batam.

    Bahkan, pada Desember 2020 persediaan air di waduk Mukakuning diperkirakan akan kembali normal, setelah interkoneksi waduk tersebut dengan waduk Tembesi selesai dikerjakan.

    “Desember nanti diperkirakan persediaan air di waduk Mukakuning akan normal kembali, dengan program interkoneksi dari BP Batam,” ujar Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Dendi Gustinandar, belum lama ini.

    Katanya, interkoneksi waduk Tembesi-Mukakuning merupakan salah satu upaya nyata BP Batam dalam menjaga ketahanan air di Batam.

    “Masyarakat tidak perlu khawatir lagi akan ketersediaan air bersih di kota Batam,” tegasnya.

    Diketahui, untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Pulau Batam, sumber air baku yang digunakan saat ini berasal dari enam waduk. Diantaranya : Sei Harapan, Sei Ladi, Mukakuning, Nongsa, Duriangkang dan Tembesi (belum beroperasi), dengan kapasitas waduk sebesar 25.360.990m3.

    Dendi menjelaskan, kapasitas Instalasi Pengolahan Air (IPA) IPA/WTP terpasang saat ini sebesar 3.160 liter/detik.

    Sementara kapasitas produksi air bersih sebesar 3.991,62 liter/detik pada 2019 lalu.

    Katanya, proyeksi kebutuhan air minum didasarkan pada jumlah penduduk, kemudian jumlah dan jenis kegiatan perkotaan yang memerlukan air.

    “Rata-rata pemakaian air di Pulau Batam 22m3/KK/bulan,” katanya mengakhiri.(cnk/adv)