Fakta Jembatan V: Tuanku Tambusai

    spot_img

    Baca juga

    Anak Disetubuhi Pacar, Ayah Kandung Malah Ikut-ikutan

    BATAM, POSMETRO: Seorang lelaki paruh baya di Kecamatan Bengkong,...

    MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Digelar 21 hingga 26 April 2024

    NATUNA, POSMETRO.CO : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Tingkat...

    Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024  

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia,...

    Armada Rusak, Lalat dan Belatung “Serang” Rumah Warga di Sagulung 

    BATAM, POSMETRO.CO : Hampir sebulan sampah di Perumahan Citra...

    Susu Pertumbuhan vs Susu UHT: Mana yang Lebih Baik untuk Tumbuh Kembang Anak

    Jakarta, POSMETRO: Saat anak mulai memasuki masa MPASI, orang...
    spot_img

    Share

    Jembatan V Tuanku Tambusai. Foto: ist

    BATAM, POSMETRO.CO: Jembatan V Tuanku Tambusai menghubungkan Pulau Rempang dan Pulau Galang dengan panjang 385 meter dan merupakan jembatan busur (arch bridge) dengan konstruksi beton bertulang yang pertama dan terpanjang yang pernah dibangun di Indonesia.

    Jembatan V mempunyai bentang utama 245 meter dengan lebar jembatan 18 meter, dan tinggi ruang bebas terhadap permukaan air laut adalah 27 meter.

    Lebar perkerasan jalan adalah 2x 7 meter dan lebar trotoar 2 x 1,6 meter serta memiliki tipe pondasi utama (pondasi arch) dengan sistem Diapraghma Wall dan bored pile.

    Kontraktor pembangunan Jembatan V Tuanku Tambusai adalah PT Istaka Karya, Subkontraktor PT Ballast Indonesia dan PT Freyssinet Total Technology.

    Manajemen konstruksinya dilakukan oleh PT Profes Cipta Wahana Teknik. Lama pengerjaan jembatan adalah 1.257 hari dan selesai pada tanggal 25 Januari 1998.

    Tenaga kerja yang terlibat di dalamnya adalah, masing-masing 10-18 orang sarjana (engineer), 20 -25 tenaga menengah dan pekerja 285-310 orang.

    Sejalan dengan rencana, Pulau Galang akan dikembangkan menjadi daerah perdagangan dan jasa, pemukiman, kawasan suaka alam, pelestarian alam, cagar alam dan parawisata yang andalannya wisata sejarah bekas penampungan pengungsi Vietnam.

    Jembatan V diberi nama Jembatan Tuanku Tambusai, seorang tokoh paderi terkemuka yang menentang penjajah Belanda. Ia dijuluki “De Padrische Tijger van Rokan” (Harimau Padri dari Rokan) oleh Belanda.(adv)