Fakta Jembatan IV: Sultan Zainal Abidin

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    Jembatan IV Sultan Zainal Abidin. Foto: ist

    BATAM, POSMETRO.CO: Jembatan IV Sultan Zainal Abidin merupakan jembatan penghubung antara Pulau Setokok dan Pulau Rempang, dengan panjang 365 meter dan merupakan jembatan Balance Cantilever terpanjang kedua yang dibangun di Indonesia.

    Bentang utama jembatan ini adalah 145 meter. Jembatan IV ini mempunyai desain yang sama dengan Jembatan II, tetapi terdiri dari dua boks pada gelagar jembatan.

    Jembatan ini masing-masing memiliki span yang terdiri dari 35 meter, 75 meter, 145 meter, 75 meter dan 35 meter.

    Gelagar Jembatan IV dapat menampung dua jalur dengan perkerasan jalan selebar 6,5 meter dan masing-masing jalur terdiri dari dua lajur yang dipisahkan oleh median tengah dan dilengkapi trotoar pejalan kaki selebar 2,1 meter serta ruang bebas dari permukaan laut selebar 16,5 meter.

    Setiap boks gelagar punya lebar 9 meter dan ketinggiannya bervariasi dari 7,5 meter pada kolom utama dan 2,5 meter pada tengah bentang.

    Kontraktor pembangunan Jembatan IV ini adalah PT Waskita Karya, Subkontraktor PT Ballast Indonesia dan PT Freyssinet Total Technology.

    Manajemen konstruksinya dilakukan oleh PT Profes Cipta Wahana Teknik. Lama pengerjaan pembangunan jembatan ini selama 1.328 hari dan selesai pada tanggal 31 Mei 1997.

    Tenaga kerja yang terlibat di dalamnya adalah, masing-masing 7-13 orang sarjana (engginer), 15-21 tenaga menengah, dan pekerja 155-210 orang.

    Pulau Rempang yang statusnya sebagai taman buru rencananya akan dikembangkan sebagai daerah industri, pemukiman, pariwisata, perdagangan dan jasa.

    Jembatan IV diberi nama Sultan Zainal Abidin yang merupakan salah satu pejuang Riau, sekaligus ulama yang melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda untuk mempersatukan Rokan dari Hulu sampai Hilir.(adv)