9 Bulan, RSUD-EF Tangani 82 Pasien DBD

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah, Batuaji. Foto: jho

    BATAM, POSMETRO.CO: Bukan hanya Covid-19 saja yang harus ditakuti. Namun, penyakit berbahaya seperti demam berdarah dengue (DBD) perlu diwaspadai. Sebab penyakit yang ditularkan nyamuk aedes aegypti ini bisa menimbulkan kematian pada penderitanya.

    Data yang diterima dari Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RUSD-EF) kota Batam, sejak 9 bulan terakhir, rumah sakit milik pemerintah itu telah menangani sebanyak 82 pasien DBD.

    Untuk rinciannya, di bulan Januari ada 8 pasien, Februari 6 pasien, Maret 1 pasien, April dan Mei ada 4 pasien, Juni ada 9 orang. Akan tetapi di bulan Juli naik drastis menjadi 26 pasien.

    “Nah, di bulan Agustus angka penderita DBD masih cukup tinggi, yakni 25 pasien. Sedangkan di bulan September menurun drastis menjadi 3 pasien,” tegas Novita, Humas RSUD-EF.

    Novita melanjutkan, semua pasien DBD sudah di tangani dengan baik. Bahkan tak ada pasien yang meninggal dunia. Semuanya pun sudah di nyatakan sehat dan sudah bisa pulang ke rumahnya masing-masing.

    “Semua pasien sudah ditangani dengan sebaik mungkin, bahkan tak ada yang meninggal, melainkan sehat-sehat semuanya,” ujarnya, Rabu (30/9).

    Dari pengamatan Novita, jumlah kasus DBD di Batam dalam kurun waktu 9 bulan memang belum terlalu meningkat. Akan tetapi DBD ini perlu diwaspadai, apalagi saat musim ini lagi hujan.

    “Penyakit DBD tidak boleh dianggap remeh. Jika tidak tertangani dengan baik, maka bisa menyebabkan kematian bagi pasiennya,” tutupnya.

    Arfie, Lurah Tembesi, Kecamatan Sagulung mengajak warganya agar menjaga kebersihan lingkungan serta tetap waspada pada penyakit DBD. Apalagi saat ini lagi musim hujan, jentik nyamuk akan cepat berkembang.

    “Mari kita sama-sama waspadai penyakit DBD ini. Kemudian gotong royong harus ditegakkan lagi untuk menjaga kebersihan lingkungan,” ajaknya.

    Tak lupa, Arfie juga menyarankan agar warga melakukan 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur tempat penampungan air). Jika sudah melakukan hal ini, maka penyakit DBD bisa dicegah.

    “Selalulah menjaga kebersihan, lebih baik mencegah daripada mengobati,” tutupnya.(jho)