Amsakar Berharap Pilkada Sesuai Jadwal

    spot_img

    Baca juga

    Modena Memperkenalkan Cooker Hood AX Series

    >>> Untuk Pengalaman Memasak Lebih Modern BATAM, POSMETRO.CO : Modena,...

    Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Batam Meningkat 9 Persen di Triwulan I Tahun 2024

    BATAM, POSMETRO: Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam...

    Semarak Nan Meriah, MTQH ke XIII Bintan Resmi Dimulai

    BINTAN, POSMETRO: Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) ke...

    Cara Diam Kapolda Kepri dalam Menyalurkan Bantuan 

    BERBUAT diam-diam, diam-diam berbuat. Itulah yang dilakukan Kapolda Kepri...
    spot_img

    Share

    Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, H Amsakar Achmad. Foto: dok

    BATAM, POSMETRO.CO: Kondisi pandemi memang menjadi pertimbangan untuk pelaksanaan Pilkada yang 9 Desember mendatang. Menurut Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, H Amsakar Achmad, berharap agar pesta demokrasi tetap digelar sesuai jadwal yang sudah ada.

    ”Kalau secara teknis banyak yang harus dipikirkan karena ini menyangkut jalannya pemerintahan nantinya,” kata Amsakar, Senin (21/9).

    Sambungnya, jumlah kasus yang terus bertambah dan sudah melebihi angka seribu. Tentu membuat kekhawatiran masyarakat karena ada klaster baru dari pesta demokrasi ini. Sehingga, jika ada pertimbangan itu menurutnya wajar.

    “Saya rasa penyelenggara pasti sudah memikirkan bagaimana proses aman dan tidak ada kerumuman,” ulas Amsakar.

    Amsakar, secara teknis banyak yang harus dipikirkan jalannya sistem pemerintahan jika Pilkada ditunda kembali. Menurutnya Covid-19 tidak bisa diprediksi jadi kalau ditunda mau sampai berapa batas waktunya.

    “Meskipun ada penggantinya. Mau berapa lama dia bisa menjabat sebagai PJs. Lantas bagaimana dengan kerjaan mereka di provinsi, atau di pusat ketika menjabat di provinsi. Itulah kalau kita bicara soal teknis, makanya sebagai ketua harian saya rasa lebih baik jangan ditunda dan dijalankan sesuai jadwal,” terangnya.

    Sebagai Wakil Wali Kota Batam ia hanya mengikuti aturan yang ada. Apapun yang terbaik pastinya akan didukung, demi kelancaran proses tahapan yang sudah berjalan. Menurutnya tahapan sudah berjalan sekitar 50-60 persen. Untuk itu, mudah-mudahan ini juga menjadi pertimbangan bagi pusat dalam mengambil keputusan nantinya.

    “Angggaran sudah terpakai tahapan juga sudah berjalan. Jadi semoga ada keputusan terbaik saja,” papar dia.

    Proses pencoblosan pada Desember mendatang dilaksanakan dengan protkes secara ketat sesuai ajuran pemerintah. Hal dikatakan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam, William Seipattiratu. Di antaranya setiap pemilih yang hendak menggunakan hak suara wajib memakai masker dan sarung tangan.

    Bukan itu saja pemilih, penyelenggara juga wajib memakai masker, sarung tangan dan face shield. Sedangkan untuk memasuki Tempat Pemilihan Suara (TPS), setiap pemilih akan dicek suhu tubuh. Memasuki TPS, para pemilih maupun penyelenggara harus menjaga jarak minimal 1 meter. Setiap TPS juga akan disediakan tempat untuk mencuci tangan atau hand sanitizer.

    “Bagi pemilih yang memiliki suhu tubuh diatas 37,3 maka akan diarahkan untuk mencoblos di bilik khusus yang telah tersedia,” jelas Willy.

    Kemudian terkait tinta yang ada di TPS bukan digunakan secara dicelupkan, sebagai gantinya nanti akan diteteskan. Saat pencoblosan nanti para pemilih harus menggunakan sarung tangan terlebih dahulu. Pihak KPU Kota Batam jiga meminta Pemerintah Kota Batam untuk dapat menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para penyelenggara Pilkada.

    “Point lainnya juga diatur yaitu bayi dan anak-anak tidak diperbolehkan untuk memasuki kawasan TPS. Pemko Batam juga kita minta untuk menyediakan APD,” pungkasnya.(hbb)