Kapasitas IPAL Mengelola Limbah

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Bengkong Sadai. Foto: ist

    BATAM, POSMETRO.CO: Proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dikelola Badan Pengusahaan (BP) Batam ditargetkan rampung pada akhir tahun 2020, dan mulai beroperasi pada 2021.

    Gedung pengolahan limbah yang berada di Bengkong Sadai, saat ini sudah dalam tahap finishing. Proyek ini akan mengolah limbah domestik melalui pipa sambungan yang terhubung ke rumah-rumah warga.

    Gedung Pengolahan ini memiliki kapasitas mengolah air limbah domestik hingga 20 ribu meter kubik per hari.

    “Nantinya air limbah akan diolah menjadi air baku dan kompos,” ujar Manajer Pengelolaan Lingkungan Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Iyus Rusmana, Kamis (17/9).

    Katanya, pengolahan limbah domestik ini akan menghasilkan 230 liter air bersih per detik, dan 18 m2 pupuk kompos. Selanjutnya, air baku yang dihasilkan dari pengolahan air limbah tadinya akan langsung dibuang ke laut.

    Namun karena tidak sesuai DED dan Batam masih membutuhkan pasokan air, maka hasil olahan tersebut akan dialirkan ke dua waduk di Batam.

    Air yang dihasilkan dari pengolahan limbah tidak berbau dan aman dari bakteri jahat, karena sudah melalui proses di food chain reaktor dan deodorization untuk menghilangkan bau.

    “Air ini sebenarnya bisa langsung dimanfaatkan, namun karena images nya air limbah jadi kami netralisir lagi di waduk,” tegasnya. Proyek ini diharapkan mampu menjadi solusi alternatif ketersediaan air baku di Batam karena telah melewat proses treatment yang sesuai dengan standar baku mutu lingkungan.(adv)