Warga Binaan Panen Sayuran yang Ditanam di Lapas

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    Pihak Lapas Kelas I A Batam dan warga binaan memanen sayuran. Foto: jho

    BATAM, POSMETRO.CO: Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I A Batam panen hasil tanaman, Selasa (8/9) pagi. Hasil jerih payah warga binaan ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal Lapas sendiri.

    Mishbahuddin, Kalapas Kelas I A Batam menyebut, warga binaan di Lapas selalu mendapatkan pembinaan di bidang kepribadian seperti penyuluhan agama, pondok pesantren, kepramukaan, pendidikan umum dan yang lainnya.

    Selain di bidang kepribadian, warga binaan juga mendapatkan pembinaan kemandirian berupa pelatihan keterampilan berkebun, pertanian, tata boga (pembuatan roti), pembuatan tempe, laundry dan lainnya.

    “Alhamdulillah, hari ini kami melakukan panen ketahanan pangan berupa tanaman terong, kunyit, cabe dan tumbuhan lain,” ucap Mishbahuddin.

    Mishbahuddin mengatakan, hal ini sebagai bentuk pembinaan bagi warga binaan guna memenuhi kebutuhan pasar dan internal Lapas sendiri. Keterampilan tersebut akan terus dikembangkan.

    “Selain bercocok tanam, kami juga melakukan ternak ikan gurame dan lele,” ucapnya.

    Mishbahuddin menegaskan, warga binaan yang ikut bercocok tanam telah melalui seleksi atau asessman yang ketat. Bahkan seleksi kegiatan kerja ini akan berkoordinasi dengan tim pengamat pemasyarakatan apakah warga binaan itu layak atau tidak untuk bekerja di beberapa bagian yang akan digelututinya.

    “Jadi warga binaan benar-benar di seleksi, sehingga mereka bisa memiliki keahlian sesuai dengan bidangnya,” sebutnya.

    Untuk lokasi bercocok tanam, lanjut Mishbahuddin, Lapas memanfaatkan beranda gang atau sisi kiri dan kanan bagian dalam lapas, baik di bagian luar ataupun bagian dalam Lapas. Mishbahuddin berharap agar ilmu yang dibekali itu bisa dimanfaatkan oleh warga binaan di saat sudah bebas.

    “Siapa bilang warga binaan tidak bisa berkarya..? ‘dahulu sampah, sekarang berkah’. Kalimat ini harus bisa digaungkan di tengah-tengah masyarakat melalui pembinaan yang kami berikan,” tutupnya.(jho)