Mengembangkan Industri MRO di Kawasan Ekonomi Khusus

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam punya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai industri dirgantara, yaitu KEK Maintenance Repair dan Overhaul (MRO).

    Kawasan yang terletak di Bandara Hang Nadim Batam, ini dibangun dan diusulkan menjadi KEK oleh PT Batam Aero Technic. Tujuannya untuk mempermudah lalu lintas barang terutama suku cadang pesawat terbang.

    KEK MRO Batam telah memiliki dua hanggar aktif yang berfungsi untuk maintenance pesawat secara berkala dan body painting, serta satu workshop maintenance spare part.

    Saat ini di kawasan ini sedang dibangun hanggar tiga, yang diperkirakan mampu menampung enam pesawat sekaligus.

    Customer Relation Manager, Batam Aero Technic, Suci Perwira Negara, mengatakan, di lahan seluas 33 hektar rencananya akan dibangun dalam enam fase.

    Katanya, saat ini pembangunan hanggar fase 1 dan 2 telah selesai dan kegiatan maintenance, repair & overhaul (MRO) mulai beroperasi.

    “MRO mulai dibangun tahun 2012, mulai beroperasi tahun 2014 hingga kini dipusatkan tiga hanggar A, B dan C,” ujar Suci Perwira Negara, Selasa (8/9).

    Lanjut dia, pada tahap ke dua, Batam Aero Technic juga telah membangun hanggar khusus untuk pengecatan pesawat terbang full-body, yang dilengkapi dengan fasilitas air ventilation system guna mendukung kualitas pengecatan.

    “Hanggar A, B dan C ini bisa menampung 15 pesawat sekaligus. 13 pesawatnya untuk maintenance, dan dua pesawat sekaligus bisa untuk pengecatan,” ulasnya.

    Kemudian, pada periode tahun 2019-2022, akan diadakan pembangunan fase 3, berupa maintenance hanggar, supporting dan fasilitas publik.

    Batam Aero Technic telah menargetkan, apabila keenam fase pembangunan telah selesai di lahan seluas 33 hektar tersebut, maka lokasi MRO ini dapat mengakomodasi sekitar 56 pesawat terbang sekaligus. (cnk/adv)