Nizar – Neko Ditepuk Tepung Tawar Sebelum Diarak ke KPU Lingga

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Nizar – Neko ditepuk tepung tawar di posko pemenangan oleh Imam Besar Masjid Jami Sultan Lingga H. Abdul Gani AR. Foto: mrs

    LINGGA, POSMETRO.CO: Tujuh tokoh agama dan adat Melayu Lingga menepuk tepung tawar bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar dan Neko Wesha Pawelloy di rumah juang Nizar – Neko, Kampung Bugis Kelurahan Daik Kecamatan Lingga, Sabtu (5/9).

    Pasangan dengan mengusung bersatu berjuang menang ini diusung Partai NasDem, PPP, Partai Perindo, Gelora dan akan menyusul Partai Hanura, untuk memenangkan Pilkada pada 9 Desember 2020 nanti.

    Sebelum prosesi adat tepuk tepung tawar oleh para tokoh agama dan adat, dalam pidato politiknya Muhammad Nizar mengaku terharu dan merasakan sesuatu yang luar biasa buat dirinya.

    Dia sempat memohon maaf pada tokoh agama, adat masyarakat dan pada pendukung karena tidak dapat hadir bersama ketika persemian dan doa selamatan rumah juang di Kampung Bugis, karena mereka mengikuti cek kesehatan.

    “Hari ini kami tujukan untuk hadir, untuk mengantarkan berkas pencalonan kami ke KPU Lingga,” ungkap Nizar didampingi Neko Wesha Pawelloy.

    Meski cuaca dalam ke adaan hujan, kata Nizar, semoga pertanda baik dan berkah, sebab tahun sebelumnya pasangan AWe – Nizar kajiannya seperti ini juga (hujan), semoga ini berkah kebaikan.

    Katanya lagi, ia menyampaikan terimakasih pada seluruh yang hadir yang terhimpun dalam satu kata ‘untuk menang’ dan dipastikannya kalau ia adalah calon Bupati Lingga dari partai pengusung dan sudah final yang di dampingi oleh Neko Wesha Pawelloy, dan tidak ada kata perjuangan setengah-setengah.

    “Disini kita semua sama, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Kita harus bersikap orang mendukung ingin menang. Saya mengajak partai koalisi, partner kita, keluarga kita dalam satu tujuan memenangkan Pilkada 9 Desember 2020 nanti,” sebutnya.

    Dia mengaku, memang usia Nizar – Neko di bawah 50 tahu, namun mereka mampu membawa perubahan Kabupaten Lingga Bunda Tanah Melayu ini, dia mengajak mari menangkan Nizar – Neko lanjutkan pembangunan.

    “Mari bapak, ibu dan para relawan untuk melanjutkan perjuangan kami dan apa yang telah kami lakukan untuk masyarakat. Jujur saya katakan, semua suku, Melayu, Bugis,Jawa, Batak, Cines, KAT dan suku-suku lainnya yang ada di Lingga sangat luar biasa sekali bersatu untuk mengantarkan kami,” sebut Nizar lagi.

    Di rumah juang ini kami tidak menganggap bapak ibu sebagai tamu lagi, tapi bapak ibu kami anggap partner kami, kata Nizar, kalau sudah partner bapak ibu boleh menampar (tamparan) kami, sebab tamparan sahabat lebih baik dibanding ciuman tapi penghianat.

    Neko Wesha Pawelloy juga menyampaikan, perjalanan masih panjang, semua perjuangan apa bila benar ingin berjuang jangan jadikan satu penghalang.

    Dia mengaku, sejak 2 periode menjadi anggota DPRD Lingga, dia benar-benar berjuang bagaimana seluruh rakyat Lingga pada hari ini merasakan pembangunan, pelayanan terhadap apa yang sudah berjalan.

    “Hari ini saya mengajak Bang Nizar mengenakan baju putih artinya suci dan netral, sebab Lingga terdiri banyak suku dan agama. Hari ini, Nizar – Neko milik semua partai dan milik semua bendera,” ucapnya.

    Walaupun beberapa partai pengusung dan pendukung, dia mengajak mari bergabung menjadi satu warna dalam satu tujuan untuk menang.

    “Perjalanan saya sampai hari ini, masih banyak yang kurang dan harus dibenahi, mari kita bersatu untuk semua, yakinlah perjuangan kita akan menghasilkan yang maksimal,” sebutnya.

    Kalau kita sudah melangkah, pantang kita mundur selangkah kebelakang, sambung Neko. Meski kita kuat dan hebat, tidak ada artinya tanpa ada masyarakat yang ada di Kabupaten Lingga.

    “Mari kepalkan tangan ke atas, genggam kuat-kuat dan erat, karena ini sebuah tekad dan perjuangan. Ini bukan perbaungan main-main, tapi untuk rakyat Kabupaten Lingga. Bersatu berjuang menang,” teriaknya mengakhiri.(mrs)