PKS Optimis Menang pada Pilkada Serentak 2020

    spot_img

    Baca juga

    Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Batam Meningkat 9 Persen di Triwulan I Tahun 2024

    BATAM, POSMETRO: Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam...

    Semarak Nan Meriah, MTQH ke XIII Bintan Resmi Dimulai

    BINTAN, POSMETRO: Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) ke...

    Cara Diam Kapolda Kepri dalam Menyalurkan Bantuan 

    BERBUAT diam-diam, diam-diam berbuat. Itulah yang dilakukan Kapolda Kepri...

    Marlin Agustina Dukung Penuh Pengembangan SDM Unggul di Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Wakil Gubernur Kepri, Hj Marlin Agustina...
    spot_img

    Share

    Presiden PKS Sohibul Iman (Dok/JawaPos.com)

    JAKARTA, POSMETRO.CO: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ikut memeriahkan Pilkada serentak Desember 2020 medatang. Dari 270 daerah yang mengadakan pildaka, partai berlogo bulan sabit kembar itu hanya mencalonkan kepala daerah sebanyak 230.

    Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan, partainya menargetkan kemenangan di Pilkada serentak sebanyak 60 persen. Sehingga diharapkan bisa terwujud dengan perjuangan para kepala daerah yang diusungnya.

    “Jadi dari 230 itu kita ingin menang minimal 60 persen. Berarti 60 persen dari 230 daerah,” ujar Sohibul di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (29/8).

    Sohibul menuturkan, dengan target kemenangan sebesar 60 persen itu. Maka setidaknya ada 156 daerah yang harus dimenangkan oleh partai yang ia komandoi tersebut.

    “Jadi minimal PKS menargetkan menang di 156 daerah gitu ya. Tapi tentunya kami ingin menang di 200 daerah. Bahkan menang semuanya,” katanya.

    ‎Sementara terpisah, Wakil Ketua Tim Pemenangan Pilkada Serentak PKS, Al Muzammil Yusuf mengatakan ada dua daerah partai berlogo bulan sabit kembar ini abstain. Salah satunya adalah di Pilwali Kota Solo. “Jadi ada dua daerah PKS yang menyatakan abstain,” tuturnya.

    Muzammil menjelaskan dalam pengusungan kepala daerah tersebut PKS memberikan pakta integritas. Itu juga sebagai komitmen para calon kepala daerah dalam mewujudkan Pilkada yang berkualitas.

    “Jadi menolak segala bentuk politik uang, ujaran kebencian, berita bohong, politisasi SARA, intervensi aparat dan pemerintah dan segala bentuk kecurangan serta pelanggaran baik yang bersifat yuridis mailing etis,” tuturnya.‎ (JPG)