Jembatan III Barelang yang Bernama Raja Ali Haji

    spot_img

    Baca juga

    Anak Disetubuhi Pacar, Ayah Kandung Malah Ikut-ikutan

    BATAM, POSMETRO: Seorang lelaki paruh baya di Kecamatan Bengkong,...

    MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Digelar 21 hingga 26 April 2024

    NATUNA, POSMETRO.CO : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Tingkat...

    Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024  

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia,...

    Armada Rusak, Lalat dan Belatung “Serang” Rumah Warga di Sagulung 

    BATAM, POSMETRO.CO : Hampir sebulan sampah di Perumahan Citra...

    Susu Pertumbuhan vs Susu UHT: Mana yang Lebih Baik untuk Tumbuh Kembang Anak

    Jakarta, POSMETRO: Saat anak mulai memasuki masa MPASI, orang...
    spot_img

    Share

    Jembatan III Barelang yang penuh pesona.

    BATAM, POSMETRO.CO : Jembatan III Raja Ali Haji memiliki panjang 270 meter, dan lebar struktur jembatan 18 meter, dengan perkerasan jalan 2 x 6,45 meter.

    Jembatan ini terdiri dari 6 batang, setiap batang berpanjang 45 meter, yang msing-masing terdiri dari 2 jalur yang dipisahkan oleh median dengan trotoar pada masing-masing sisi.

    Setiap jalur terdiri dari 2 buah titik ruang bebas, dari muka air laut surut adalah setinggi + 15 meter.

    Jembatan III ini merupakan jembatan dengan tipe segmental concrate box greader, dengan tipe pondasi abutment.

    Manajemen konstruksi kontraktor PT Bangun Cipta Contraktor dan subkontraktor PT VSL Indonesia, dilakukan oleh PT Profes Cipta Wahana Teknik.

    Lama pengerjaan pembangunan jembatan adalah 901 hari dan selesai pada tanggal 31 Maret 1996.

    Tenaga kerja yang terlibat masing-masing adalah 8-10 orang sarjana (enginner), 18-26 tenaga menengah, dan pekerjaan sebanyak 190 sampai 2020 orang.

    Menurut rencana, Pulau Setokok akan dikembangkan sebagai kawasan suaka alam, pelestarian alam, cagar alam, dan ilmu pengetahuan. Sebagian wilayahnya juga diperuntukkan sebagai pemukiman dan pariwisata.

    Jembatan III ini menghubungkan Pulau Nipah dan Setokok, diberi nama Raja Ali Haji, seorang ulama, sejarawan dan pujangga abad ke 19 dari kerajaan Lingga.

    Ia masih merupakan cucu Raja Haji Fisabilillah, yang dikenal sebagai pencatat pertama dasar-dasar tata bahasa melayu. Mahakarya dari Raja Ali Haji yang terkenal adalah Gurindam 12. (cnk/adv)