Geopark Natuna, Berlian di Perbatasan Utara Indonesia

    spot_img

    Baca juga

    Empat Penghuni Hotel Melati di Jodoh- Nagoya Diangkut Polisi

    BATAM, POSMETRO: Diduga kerap dijadikan sebagai tempat penyalahgunaan narkotika,...

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...
    spot_img

    Share

    SKK Migas mendukung Geopark Natuna dengan membangun arena bermain di Pantai Piwang, Ranai. (Posmetro.co/maz)

    NATUNA, POSMETRO.CO: Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, merupakan daerah perbatasan yang berada di ujung Utara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Letak geografisnya sangat strategis, serta berbatasan langsung dengan negara-negara Asean, seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan Kamboja.

    Dengan kelebihan tersebut menjadikan Kabupaten Natuna sebagai wilayah yang memiliki nilai tersendiri. Kabupaten Natuna ibarat Berlian di Perbatasan Utara Indonesia. Pemerintah pusat pun menetapkan Natuna sebagai kawasan Geopark Nasional.

    Penetapan Natuna sebagai kawasan Geopark Nasional ini diterbitkan oleh Komite Nasional Geopark Indonesia di Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akhir November 2018 silam.

    Sedikitnya, ada 8 geosite yang masuk dalam Geopark Natuna, yaitu Pulau Akar, Batu Asah, Gunung Ranai, Pantai Gua, Kamak, Pulau Senua, Pulau Stanau, Senubing, dan Tanjung Datuk.

     

    Geosite tersebut terbentang dari bagian Selatan hingga ke Utara, dan menutupi hampir separuh sisi Timur Pulau Bunguran Besar yang terdiri dari Kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Timur Laut dan Bunguran Selatan.

    Untuk mendukung Geopark Nasional ini, Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Natuna dan Premier Oil Natuna Sea BV selalu aktif melaksanakan berbagai Program Pembangunan Masyarakat (PPM) melalui tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).

    Di antaranya membangun arena bermain di lokasi Pantai Piwang, Ranai. Kemudian membangun pelantar pelabuhan di Pulau Laut.

    Selanjutnya membangun jogging trek juga di lokasi pantai Piwang hingga membangun taman bacaan di Batubi, serta membangun gazebo Bukit Gundul di Kecamatan Bunguran Timur Laut.

    Pjs Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Haryanto Syafri saat Webinar dengan Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti, Kepala Dinas Pariwisata Natuna, Hardinansyah dan Wartawan Senior & Pegiat Media Digital, Makroen Sanjaya, Kamis (6/8) kemarin mengatakan, SKK Migas mendukung Geopark Natuna.

    “Kabupaten Natuna ibaratkan Berlian di Perbatasan Utara Indonesia. SKK Migas mendukung Geopark Natuna,” ungkap Pjs Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Haryanto Syafri.

    Selain itu kata Haryanto Syafri, SKK Migas tetap berusaha untuk melakukan upaya pencarian cadangan Migas yang baru melalui beberapa pemboran eksplorasi seperti yang dilakukan oleh KKKS Medco EP Natuna Ltd dan Premier Oil Natuna Sea BV.

    “Kami dari SKK Migas tentunya mengharapkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Natuna dan seluruh elemen masyarakat terhadap operasional hulu Migas ini,” sebut Haryanto Syafri.

    Sementara itu, Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti mengatakan kontribusi SKK Migas bersama KKKS tidak hanya melalui melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) saja akan tetapi juga melalui Dana Bagi Hasil (DBH).

    Salah satunya ungkap Ngesti Yuni Suprapti dengan membangun arena bermain untuk anak-anak, orang dewasa, dan berbagai fasilitas olah raga di lokasi Pantai Piwang.

    “Bahkan saat ini Pantai Piwang menjadi ikon Natuna,” ungkap Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti.

    Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti menjelaskan bahwa Kegiatan-kegiatan KKKS di Kabupaten Natuna sangat bermanfaat bagi pemerintah daerah maupun masyarakat, terutama dari sisi ekonomi dan wisata.

    SKK Migas bersama KKKS sebut Ngesti Yuni Suprapti terus melakukan berbagai kegiatan yang bersifat positif, tanpa mengambil alih fungsi dan kewenangan pemerintah.

    Pemerintah Kabupaten Natuna terang Ngesti Yuni Suprapti selalu mendukung kegiatan SKK Migas, baik berupa eksplorasi maupun eksploitasi, sehingga KKKS berjalan dengan aman dan lancar.

    “SKK Migas bersama KKKS Medco E&P Natuna dan Premier Oil Natuna Sea B.V berkomitmen untuk terus melakukan upaya positif membantu pemerintah daerah Natuna dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Ngesti.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Natuna, Hardinansyah mengatakan, sebagai daerah perbatasan yang masuk dalam jajaran Geopark Nasional, tentunya suatu anugerah yang tak ternilai dan mesti didukung.

    Selain itu ujar Hardinansyah, Geopark Natuna juga mendorong serta meningkatkan kunjungan wisatawan, baik dari dalam daerah maupun luar daerah.

    “Untuk itu, mari kita satukan persepsi agar kawasan Geopark Nasional ini tetap terjaga dan dilestarikan. Karena Geopark Natuna ibarat Berlian di Perbatasan Utara Indonesia,” ujar dia.

    Sebagaimana diketahui sambung Hardinansyah, Geopark merupakan konsep manajemen pengembangan suatu kawasan secara berkelanjutan, dengan memadukan tiga keanekaragaman alam, yaitu geologi (geodiversity), hayati (biodiversity), dan budaya (culturaldiversity).

    “Konsep tersebut berpijak pada aspek konservasi, edukasi, pemberdayaan masyarakat, dan penumbuhan nilai ekonomi lokal,” sambung dia.

    Geopark tambah Hardinansyah juga membantu pengembangkan wilayah, meningkatkan ketahanan masyarakat, mendidik masyarakat pada kehidupan yang lebih baik, menghormati budaya serta memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat.

    Namun yang menjadi kendala saat ini kata dia minimnya sarana dan prasarana pendukung seperti alat transportasi ke Natuna yang sulit dan mahal. Hingga terbatasnya akses jalan menuju kawasan ke sejumlah Geopark tersebut.

    “Sekarang ini tinggal kita yang harus menatanya dengan sebaik-baik mungkin. Pemerintah daerah, pengusaha dan semua unsur perlu bekerjasama mendukung Geopark tersebut. Sehingga memberikan arti penting dan bermanfaat bagi masyarakat,” tambah Hardinansyah.

    Terpisah, salah seorang warga Natuna, Yeni Oktoria (38) yang tinggal di RT 003 RW 006, Ranai mengaku, arena bermain yang dibangun oleh SKK Migas bersama KKKS Medco E&P Natuna dan Premier Oil Natuna Sea BV sangat manfaat bagi masyarakat Ranai sekitarnya.

    Lokasi Pantai Piwang tadinya belum terbentuk dan tertata kata dia, kini telah menjadi indah, nyaman, bersih dan menjadi ikon Kabupaten Natuna yang ramai dikunjungi oleh masyarakat.

    Berbagai fasilitas olah raga hingga arena bermain anak-anak dan orang dewasa kata dia juga dibangun di lokasi Pantai Piwang tersebut.

    “Hampir setiap hari arena bermain ini selalu ramai di kunjungi warga. Selain itu, lokasi ini juga menjadi salah satu tempat berolahraga,” kata dia.

    Yeni Oktoria juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Natuna dan SKK Migas yang telah mengubah wajah Pantai Piwang menjadi tempat wisata baru bagi masyarakat.

    “Atas nama warga Ranai, saya sangat senang dan mengapresiasi keberadaan arena bermain di Pantai Piwang ini. Dulu lokasi ini sepi, kini sudah ramai. Tempat ini selain untuk bermain juga dilengkapi sarana olahraga, juga dijadikan tempat untuk berkumpul warga,” imbuhnya.(zamzukri)