Pria Ditemukan Tergantung di Pintu Masuk Rumah Ibadah

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam Peduli, Ribuan Paket Sembako dan Santunan Anak Yatim Disalurkan

    BATAM, POSMETRO: Sucinya bulan Ramadhan 1445 H/2024 M menjadi...

    Gubernur Buka Puasa Bersama Para Pimpinan OPD, FKPD dan Instansi Vertikal Kepri

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara berbuka...

    Ansar Serukan Istiqomah di Penghujung Ramadan dan Muliakan Al-Qur’an

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melanjutkan...
    spot_img

    Share

    Pintu ruko di Jalan Kapling Blok A nomor 5, Kecamatan Tebing, tempat ditemukan pria tergantung. (Posmetro.co/ria)

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Seorang pria ditemukan dalam keadaan tergantung di pintu masuk ruko di Jalan Kapling Blok A nomor 5, Kecamatan Tebing, Rabu (5/8) sekitar pukul 07.30 WIB. Korban diketahui berinisial UPH (42), yang teridentifikasi berdomilisi di Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Meral.

    Kapolsek Tebing, AKP Fian Agung Wibowo Sik yang dikonfirmasi POSMETRO.CO, mengatakan, penemuan berawal pada Rabu pukul 07.30 WIB, dimana saksi Rachel membuka pintu, dan menemukan UPH dalam posisi tergantung di teralis pintu rumah toko (Ruko), yang dijadikan sebagai rumah ibadah dengan menggunakan tali nilon warna orange.

    “Kemudian saksi Rachel melapor ke suaminya. Lalu bersama dua warga lainnya menurunkan tubuh korban guna menyelamatkannya. Kemudian melaporkan kejadian ini ke kita,” ujar Fian.

    Dikatakan Fian, tim dari Inafis Polres Karimun dan Polsek Tebing yang menerima laporan tersebut langsung melaksanakan olah TKP. Hasilnya terdapat tali nilon sepanjang 160 centimeter warna orange di teralis pintu dengan posisi simpul hidup.

    Lalu terdapat dua kursi plastik warna biru tua merk Napoly, terdapat satu pasang sandal swalow warna hijau dan terdapat satu handphone merk samsung warna putih.

    Dari hasil visum sementara, lebih jauh Fian menjelaskan, tidak terdapat tanda kekerasan, posisi jejas di atas jakun dengan simpul mengarah ke atas.

    “Diduga kuat korban murni mengakhiri hidupnya dengan menggantungkan dirinya sendiri, untuk lebih lanjut kita masih dalami,” tegas Fian.

    Sementara itu, berdasarkan petunjuk dari rekaman CCTv parkiran depan Hotel Alishan, serta pengecakan alur komunikasi handphone korban, penyebab meninggal korban diduga akibat masalah ekonomi.

    Dari keterangan sementara, korban tinggal di ruko yang dijadikan tempat ibadah tersebut sendirian sekitar bulan Desember lalu 2019. Belum diketahui keberadaan keluarga korban.

    Sementara hingga kini polisi masih menyusuri keluarga korban, guna menyerahkan jenazahnya. Termasuk menyelusuri identitas korban seperti yang tertulis di kartu identitas yang ditemukan.(ria)