2 KEK Batam Disetujui Pusat, Daya Saing Batam Semakin Bergairah

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam Peduli, Ribuan Paket Sembako dan Santunan Anak Yatim Disalurkan

    BATAM, POSMETRO: Sucinya bulan Ramadhan 1445 H/2024 M menjadi...

    Gubernur Buka Puasa Bersama Para Pimpinan OPD, FKPD dan Instansi Vertikal Kepri

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara berbuka...

    Ansar Serukan Istiqomah di Penghujung Ramadan dan Muliakan Al-Qur’an

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melanjutkan...
    spot_img

    Share

    Kepala BP Batam, Muhammad Rudi. (Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Kawasan Ekonomi Khusus di Kota Batam telah disepakati, yaitu di Nongsa Digital Park (NDP) dan MRO Batam Aero Technic di Bandara Hang Nadim, Batam.

    “Sudah clear dari status lahannya dan kepemilikannya,” ujar Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, di Gedung Marketing BP Batam, Selasa (28/7).

    Katanya, dengan dua (lokasi) ini disahkan pihaknya berharap 1 atau 2 bulan administrasinya akan selesai, dan Pemerintah akan membantu untuk operasionalnya.

    Rudi menjelaskan, di bandara akan dibangun KEK untuk Maintenance Repair & Overhaul (MRO) Batam Aero Technic. Sekitar 30 hektar lahan disiapkan untuk industri MRO dengan nilai investasi mencapai Rp 6,2 triliun dan penyerapan tenaga kerja sejumlah kurang lebih 9976 orang.

    “Kalau lah Januari atau Februari MRO mulai jalan, maka kegiatan repair dan pemeliharan pesawat dapat difokuskan di Batam,” kata Rudi. Lanjut dia, para pilot juga dapat disewa untuk membawa pesawat yang butuh perbaikan. Artinya, ini bisa jadi pemasukan dan objek wisata baru di kota Batam.

    Selain itu, syarat seperti ketersediaan infrastruktur dan dokumen administrasi telah dilengkapi untuk menjalankan KEK MRO Batam Aero Technic ini. Peruntukan lahan telah sesuai dengan Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang RTR KSN BBK.

    Adapun investor utama yang menunjang kegiatan industri di KEK ini adalah PT. Batam Aero Technic yang telah berpengalaman melayani MRO untuk pesawat-pesawat Lion Air Group. Perusahaan ini sudah mulai beroperasi di Bandara Hang Nadim Batam sejak tahun 2014.

    Lokasi kedua, KEK Nongsa Digital Park diperuntukkan bagi kegiatan pariwisata dan industri Digital Park. Kawasan ini dibangun di atas lahan seluas 166,45 hektar dengan nilai total investasi 16 triliun, 1,092 triliun dari investasi pembangunan kawasan dan 14,908 triliun lainnya dari investasi tenant.

    Kawasan ini ditargetkan dapat menyerap sekitar 16.500 tenaga kerja, yang mana hingga saat ini, sudah ada kurang lebih 1.395 tenaga kerja yang telah terserap.

    Dari segi kesiapan, lahan KEK Nongsa Digital Park juga telah dikuasai dan peruntukannya sama seperti KEK MRO Batam Aero Technic. Dengan infrastruktur kawasan dan dokumen persyaratan yang telah lengkap, KEK Nongsa Digital Park telah menarik investor dari PT Kinema untuk IT Apple Academy dan calon investor data center PT Nexus, D-Town Commercial Center.

    “Pengusul untuk Nongsa Digital Park itu dari PT Taman Resor Internet (Tamarin). Progres semua sudah lengkap, tapi sebelum jalan harus kita dudukkan dulu sistemnya gimana. Harus ada satu sistem yang mengontrol arus keluar masuk barang,” jawab Rudi.

    Manfaat KEK untuk Batam

    Dengan berjalannya dua Kawasan Ekonomi Khusus di Kota Batam ini, diharapkan dapat membawa dampak manfaat ekonomi bagi negara. Dari KEK MRO Batam Aero Technic, tiga poin manfaat ekonomi, sebagai berikut:

    1. Menghemat devisa 65-70% dari kebutuhan MRO Maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri.

    2. Dalam jangka menengah diharapkan mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dan nilai bisnis sebesar USD 100 miliar pada tahun 2025.

    3. Peningkatan kapasitas SDM di bidang industri MRO dan penyerapan jumlah tenaga kerja mencapai 9976 hingga tahun 2025

    Sedangkan KEK Nongsa Digital Park dapat membuka peluang manfaat ekonomi, yakni:

    1. Sebagai entry point untuk perusahaan IT Internasional dari Singapura dan mancanegara dengan ditetapkannya NDP menjadi IT HUB Digital Bridge Indonesia ke Singapura & mancanegara.

    2. Menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp 20-30 triliun per tahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan Internasional.

    3. Adanya transfer teknologi di bidang IT sehingga NDP dapat menjadi pusat pengembangan SDM tenaga IT muda Indonesia menjadi technopreneur.

    4. Memaksimalkan koneksi internet Internasional dengan adanya 7 kabel FO bawah laut berjarak 2-3 kilometer dari NDP, yang dapat dimaksimalkan untuk pengembangan Data Center, Industri dan Animasi.

    “Segala aspek penunjang sektor KEK harus dioptimalkan, khususnya infrastruktur dan akses menuju kawasan tersebut,” tutupnya.(adv)