Waspada, Demam Berdarah Dengue Mulai Mewabah di Batuaji

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Hujan turun di wilayah Batuaji. Musim hujan waspada penyakit DBD. (Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Di musim hujan saat ini, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali meningkat. Di Kecamatan Batuaji, ada 20 kasus DBD yang ditangani sejak Juni lalu.

    Tentu petugas kesehatan tidak hanya tinggal diam. Bahkan dalam hal ini, Puskesmas Batuaji fokus untuk menekan penyebaran penyakit yang disebarkan nyamuk aedes aegypti ini.

    “Ia, untuk wilayah Batuaji, Kelurahan Kibing yang terbanyak penderita DBD. Inilah yang lagi kami upayakan saat ini untuk kembali menekannya,” kata Kepala Puskesmas Batuaji, Arlan.

    Menurut Arlan, upaya yang akan dilakukan seperti mengusulkan pengasapan atau fogging, mengaktifkan juru pemantau jentik (Jumantik) di setiap lokasi.

    “Secepatnya, kami akan usulkan fogging ke dinkes untuk wilayah yang sedang mewabah DBD,” ujarnya.

    Arlan melanjutkan, untuk pengasapan prosesnya harus melalui penyelidikan epidemiologi ke suatu wilayah yang dinyatakan mewabah. Hal itu masih sedang dilakukan saat ini.

    Sementara untuk pencegahan, kata Arlan, Puskesmas Batuaji melakukan sosialisasi dan pengawasan terhadap perilaku masyarakat untuk kembali memperhatikan pola tiga M plus yakni menguras, mengubur dan menutup wadah penyimpanan air serta, menggunakan alat atau cairan anti nyamuk.

    “Untuk upaya pencegahan ini kita ada banyak tim. Ada pengawasan dan sosialisasi dari petugas puskemas dan ada juga dari masyarakat sendiri melalui tim jumantik yang sudah dibentuk. Ini akan kembali kita hidupkan supaya penyakit ini bisa ditekan,” tutup Arlan.(jho)