Batik Bisa Meningkatkan Kontribusi Perempuan Dalam Pendapatan

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    Pelatihan Membatik Bagi Pelaku Usaha Perempuan Rumahan pada kegiatan pengembangan industri rumahan di Ruko CNN, Batam, Selasa (21/7).

    KEPRI, POSMETRO.CO: Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin menutup Pelatihan Membatik Bagi Pelaku Usaha Perempuan Rumahan pada kegiatan pengembangan industri rumahan di Ruko CNN, Batam, Selasa (21/7).

    Wahyu Wahyudin mengharapkan dengan keterampilan ini, bisa melatih perempuan di Kepulauan Riau, khususnya di Batam bisa mengimplementasikan di rumah.

    Dalam pelatihan keterampilan ini, saya mengambil motif Ikan Napoleon dan Motif Merica. Karena ikan Napoleon adalah ikan yang sangat Mahal dan Langka serta adanya di kepulauan Anambas.

    Sementara Merica atau Sahang adalah hasil rempah rempah dari Indonesia yang terkenal di dunia. Bahkan, saat ini sudah dikembangkan di Bintan & Lingga.

    “Dengan keterampilan membatik ke depan bisa menjadikan suatu bisnis dan bisa menjadikan PAD kepri,” harap Wahyu Wahyudin.

    Wahyu Wahyudin juga memberikan motivasi kepada peserta, untuk merubah pemimpi menjadi pemimpin. Maka dari itu, perlu mempersiapkan diri, perlu menambahkan huruf N pada kata pemimpi sehingga dari pemimpi menjadi pemimpin.

    “N yang dimaksud tersebut memiliki 5 penjelasan, yaitu niat yang tulus untuk berbuat kebaikan dan terus melakukan perbaikan. Nilai moral yang baik agar menjadi teladan. Nalar yang tinggi untuk mencari berbagai alternatif solusi. Networking yang luas, serta nyali yang besar.

    Sementara Kabid Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan, Sandra Wati menjelaskan bahwa pelatihan ini diadakan oleh Dinas pemberdayaan perempuan selama 2 hari. Diikuti oleh peserta perempuan dari Batam serta dibagi menjadi empat kelompok.

    Dalam pelatihan ini dari dinas pemberdayaan perempuan memberikan keterampilan membatik dari takaran warna, mewarnai, mencanting sampai kain batik sudah jadi diajarkan semua.

    “Harapan saya dengan keterampilan ini tidak berhenti di sini saja, tetapi outcome nya bisa dilaksanakan dikelompok rumahan,” harap Sandra Wati.(aiq)