6 Kecamatan masih di Zona Hijau, Pasien Covid-19 Banyak Sembuh

    spot_img

    Baca juga

    Masih Suasana Syawal, BP Batam Menggelar Halal Bihalal Bersama Forkopimda

    BATAM, POSMETRO: Masih dalam suasana bulan Syawal, Badan Pengusahaan...

    Modena Memperkenalkan Cooker Hood AX Series

      >>> Untuk Pengalaman Memasak Lebih Modern BATAM, POSMETRO.CO : Modena,...

    Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Batam Meningkat 9 Persen di Triwulan I Tahun 2024

    BATAM, POSMETRO: Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam...
    spot_img

    Share

    Kadinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi. (Posmetro.co/dok)

    BATAM, POSMETRO.CO: Trend kasus terpapar Covid-19 kian menurun. Sementara pasien sembuh juga kian mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan up date Covid-19 Kota Batam, Rabu (22/7) di mana dari total 271 yang sembuh 234 orang.

    Sementara, yang meninggal dunia 12 orang termasuk Warga Lingga, dan dalam perawatan 25 orang, 24 orang di antaranya tanggani Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 Galang. Sedangkan, satu orang dirawat RSUD Embung Fatimah karena dalam kondisi lemah.

    Dan beberapa hari ini jumlah kasus masih kosong. Sementara, enam kecamatan sudah menuju zona hijau ini berarti Batam sudah menuju normal kembali. Dan enam kecamatan sudah bewarna zona kuning.

    “Iya, sudah lama kita lakukan kalau rujukkan ke RSKI. Cuman pasien yang gejalanya sedang, kalau berat mereka masih belum mau,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Rabu (22/7).

    Meskipun demikian pihaknya sudah terbantu dengan adanya rumah sakit yang beroperasi April lalu. Selain dua rumah sakit rujukan plat merah yakni RSUD EF dan RSBP Batam. Tentunya bentuk sinergitas semua pihak.

    “RSKI Galang sudah sangat membantu dalam penangganan pasien Covid-19 selama ini. Kalau memang semua bisa di kirim ke sana (RSKI), alhamdulillah,” kata Didi.

    Selain itu terkait 2.400 calon vaksin Covid-19 yang baru tiba di Indonesia. Didi mengaku bahwa vaksin asal Cina itu masih dalam proses uji coba di pusat.

    “Vaksinnya masih tahap 3. Ujicoba pada manusia. Katanya produksi awal 40 juta dosis pertahun, di tahun pertama,” jelas mantan Kepala RSUD Tanjung Uban itu.

    Jika vaksin tersebut sudah dikatakan siap digunakan. Pihaknya tentunya menunggu keputusan dari pusat. Jelasnya, vaksin tersebut diutamakan bagi petugas-petugas medis dan orang-orang yang beresiko.

    “Yang pasti proporsional. Untuk tahap awal yang dapat prioritas adalah petugas medis dan orang-orang yang berisiko,” pungkasnya.(hbb)