Ini yang Harus Dipatuhi Para Panitia Kurban

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Wali Kota Batam HM Rudi. (Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Selain persiapan takbir keliling dan titik salat Idul Adha 1441 Hijriah, persiapan pendistribusian daging kurban juga harus menjadi perhatian di tengah pandemi Covid-19 ini.

    “Untuk pendistribusian daging kurban di luar masjid perumahan, ada beberapa hal yang harus dipatuhi. Agar masyarakat tidak berdesak-desakan dan mengabaikan protokol kesehatan,” kata Zulkarnain, Kepala Kantor Kementerian Agama (KakanKemenag) Kota Batam, Senin (20/7).

    Ia menjelaskan untuk tingkat Kota Batam, pemotongan hewan dipusatkan di Masjid Agung, Batamcenter. Masyarakat yang akan mengambil daging kurban nanti harus tetap memperhatikan protokol kesehatan. Hal ini sebagai antisipasi adanya klaster baru nanti.

    “Karena setiap tahun ramai. Tahun ini kita atur karena masa Covid. Jadi nanti panitia akan membagi nomor antrean disertai waktu penjemputan. Misalnya, nomor antrean 1-50 dulu diambil pukul 09.00 WIB. Ini contoh ya, agar tidak terjadi desakan nantinya,” sebutnya.

    Zulkarnain mengatakan, masyarakat yang datang menjemput daging juga harus mengenakan masker, serta menjaga jarak nantinya. Panitia juga sudah menyiapkan tempat-tempat untuk masyarakat mengambil daging, agar antrean tidak terlalu ramai dan desakan warga bisa diurai.

    “Persiapan sudah siap, tinggal pelaksanaan nanti lagi. Sebab pasti ramai. Jadi panitia meminimalisir kesulitan di lapangan nanti dengan membagi nomor antrean dan waktu pengambilan,” jelas Zulkarnain.

    Sedangkan, untuk pendistribusian daging kurban di masjid-masjid dekat perumahan, daging akan didistribusikan oleh panitia langsung ke rumah warga. Hal ini sudah disosialisasikan ke pengurus masjid.

    “Jadi door to door caranya. Tak ada warga yang ambil ke masjid. Ini sudah kami sosialisasikan ke pengurus masjid, dan berharap benar-benar dijalankan nantinya,” ucapnya.

    Sementara, untuk pemotongan hewan kurban, jumlah warga yang hadir juga dibatasi. Ia menegaskan, cukup petugas dan warga yang berkurban saja yang datang. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pendistribusian daging hewan kurban ke rumah-rumah.

    “Tidak ada hand sanitizer tapi diganti dengan penyediaan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir. Ini juga sudah kami sampaikan pada panitia,” paparnya.

    Zulkarnain menyebutkan untuk jumlah hewan kurban, hingga kini masih didata. Pengurus masjid juga masih menerima pendaftaran bagi warga yang ingin ikut berkurban. Menurutnya, masih ada waktu kurang lebih 10 hari ke depan untuk warga mendaftar.

    “Saya belum tahu apakah jumlahnya sama atau lebih banyak atau malah berkurang. Jadi nanti akan diumumkan pas waktu salat. Setelah itu baru bisa dilihat perbandingannya, karena situasi masih dalam pandemi Covid-19,” tambahnya.

    Sebelumnya, Wali Kota Batam HM Rudi menyebutkan bahwa, saat penyembelihan hewan kurban ada beberapa hal yang nantinya akan diatur. Terutama yang berkaitan dengan protokol kesehatan.

    Selain itu yang harus diperhatikan yakni jumlah panitia kurban. Mulai dari pendistribusian daging kurban yang juga akan dibatasi.

    “Sehingga, tidak ada kerumunan massa seperti tahun-tahun sebelumnya. Begitu halnya untuk menjaga daging tetap higienis. Bahkan, tempat pemotongan hewan juga wajib bersih,” ulasnya.

    Hal ini juga termasuk alas nantinya tidak boleh lagi ada yang tanah dan harus sudah bersemen. Kemudian, untuk yang memotong hewan kurbannya juga akan diatur terkait pakaiannya atau menggunakan alat pelindung diri.

    “Selain itu juga tidak boleh menggunakan hand sanitizer. Dan lebih baik menyediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dengan menggunakan sabun. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama,” tegas Rudi.(hbb)