39 Jam Terombang-ambing di Perairan Natuna, 1 Nelayan Tewas dan 6 Selamat

    spot_img

    Baca juga

    Anak Disetubuhi Pacar, Ayah Kandung Malah Ikut-ikutan

    BATAM, POSMETRO: Seorang lelaki paruh baya di Kecamatan Bengkong,...

    MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Digelar 21 hingga 26 April 2024

    NATUNA, POSMETRO.CO : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Tingkat...

    Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024  

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia,...

    Armada Rusak, Lalat dan Belatung “Serang” Rumah Warga di Sagulung 

    BATAM, POSMETRO.CO : Hampir sebulan sampah di Perumahan Citra...

    Susu Pertumbuhan vs Susu UHT: Mana yang Lebih Baik untuk Tumbuh Kembang Anak

    Jakarta, POSMETRO: Saat anak mulai memasuki masa MPASI, orang...
    spot_img

    Share

    Petugas mengevakuasi nelayan yang tenggelam di sekitar perairan Pulau Seraya Subi, Natuna. (Posmetro.co/maz)

    NATUNA, POSMETRO.CO: Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Natuna menerima laporan dari Basarnas Command Center (BBC) pada Minggu (28/6) pukul 17.17 WIB, terkait adanya kapal nelayan tenggelam di sekitar perairan Pulau Seraya Subi, Kabupaten Natuna.

    Informasi yang diterima dari Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Mexianus Bekabel menyebutkan, 7 orang nelayan berhasil dievakuasi. 1 orang meninggal dan 6 selamat.

    “Nelayan itu ditemukan dan diselamatkan oleh Kapal Tengker Gua Yuan 28 yang sedang berlayar dari Brazil ke Cina di koordinat interscept,” ungkap Mexianus Bekabel, Senin (29/6).

    Nelayan tersebut sebut Mexianus Bakabel merupakan Anak Buah Kapal KM Sidik dengan muatan ikan lebih kurang 6 Ton.

    “Sebelum diselamatkan, nelayan ini terapung 39 jam di laut. 7 orang nelayan berhasil dievakuasi, 1 orang dinyatakan meninggal dan 6 selamat,” sebut Mexianus.

    Kapal naas ini terang Mexianus Bekabel, berangkat dari Pelabuhan Tanjung, Natuna pada jam 16.00 pada hari Jumat menuju Kuala Mempawah, Pontianak. Namun pada hari Sabtu, 28 Juni 2020 pukul 03.00 kapal dihantam badai dan mengakibatkan air masuk ke mesin pompa.

    “Karena tidak mampu membuang air, menyebabkan kapal karam,” terang Mexsianus lagi.

    Korban yang selamat kata Mexianus Bakabel, yakni nakhoda kapal atas nama Forgan (50) asal Mempawah, Sudarman (50) asal Mempawah, Alfian (53) Mempawah, Teguh (29) Mempawah Timur, Jamuris (55) Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut Natuna, dan Lendra (53) Pontianak.

    “Korban yang meninggal dunia itu atas nama Husaini (54) asal Ketapang,” kata Mexi panggilan sehari-harinya.

    Korban yang selamat maupun meninggal tambah dia telah diserahkan kepada tim Gugus Tugas Covid-19 Natuna, sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.

    “Setelah semua proses evakuasi selesai, tim yang terlibat kembali kepada satuan masing-masing,” tambah dia.

    Untuk masyarakat yang beraktifitas di Natuna, imbau Mezianus, agar berhati-hati dan mempertimbangkan keselamatan selama belayar mengingat cuaca saat ini kurang kondusif.

    “Jika ada informasi kapal yang membawakan jiwa manusia, jangan sungkan untuk melapor ke Kantor Basarnas Natuna. Atau bisa langsung menghubung Nomor Emergency Call di 115,” imbau Mexinus.

    Ikut dalam tim penyelamatan nelayan ini terdiri dari Personil Basarnas, TNI/Polri, dan Dishub dengan menggunakan KN SAR Sasikirana.

    Ikut dalam evakuasi korban, di antaranya Ketua DPRD Natuna Andes Putra, Anggota DPRD Natuna Wan Arismunandar, Kepala Dinas Perhubungan Iskandar DJ, Kepala Dinas Kesehatan Rizal Rinaldi, Wakapolres Natuna, dan Danramil Kota 01/Ranai.(maz)