Warga: Pak Wali Kota, Sampai Kapan Jalan Kami Berlumpur?

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Jalan penghubung Kelurahan Batu Besar dan Kelurahan Sambau di Kecamatan Nongsa, Kota Batam yang membahayakan pengendara kendaraan bermotor. (Posmetro.co/hbb)

    BATAM, POSMETRO.CO: Hujan lebat yang turun seminggu terakhir ini di Batam, membuat sejumlah jalan ruas jalan menuju perumahan warga berlumpur. Terlebih lagi, jalan yang selama ini minim perhatian dari Pemerintah Kota (Pemko) Batam.

    Di antaranya jalan penghubung Kelurahan Batu Besar dan Kelurahan Sambau di Kecamatan Nongsa Kota Batam. Mirisnya, setiap hujan turun tak hanya membuat jalan licin dan berlumpur yang mengancam keselamatan warga.

    Wulanda, warga yang setiap hari melintasi jalan tersebut mengatakan, jalan penghubung itu merupakan satu-satunya akses jalan yang terdekat saat warga Sambau ingin ke Batam Center. Karena itu, tak heran jika banyak warga yang melintasi jalan tersebut.

    “Tapi selama ini sama sekali tidak ada perhatian dari pemerintah. Sudah bertahun-tahun rusak parah tapi tak kunjung ada perbaikan. Saat hujan, muncullah kegalauan kami ketika mau keluar rumah,” kata Wulan, Kamis (25/6).

    Bahkan sudah tidak terhitung lagi warga yang jatuh saat melintasi jalan yang tak jauh dari Rumah Sakit Bhayangkara Batam tersebut. Kendaraan yang lewat juga harus ekstra hati-hati saat melintas jalan penuh lumpur tersebut.

    “Memang ada jalan yang sudah diaspal. Tapi jauh harus mutar dulu ke Simpang Kampung Terih sana. Sedangkan kalau kita ada keperluan mendesak tentunya akan memakan waktu. Maka kami sangat berharap ada perhatian pemerintah lah,” harap perempuan 25 tahun ini.

    Perihal itulah banyak warga yang lebih memilih jalan penghubung tersebut meskipun harus melewati jalan berlumpur. Belum lagi ditambah dengan kendaraan sejumlah truk pembawa pasir yang setiap harinya juga melintasi jalan tersebut.

    Wulanda mengatakan tak hanya warga Green Nongsa City yang melintasi jalan tersebut, tapi juga warga Perumahan Winner, Perumahan Devely, Kavling Sambau, Perumahan BP Batam dan beberapa perumahan lainnya.

    “Sebagai warga tentunya berharap Pemko Batam bisa memberikan perhatian supaya jalan ini bisa diaspal. Jangan hanya fokus di jalan utama saja, tapi juga jalan-jalan ke rumah warga seperti ini,” katanya.

    Sementara, Ketua RT02/RW011, Perumahan Green Nongsa City, Tomy Arianto mengatakan selama ini warga sekitar memang banyak mengeluhkan kondisi jalan penghubung tersebut. Terlebih lagi saat cuaca hujan yang beberapa hari belakangan mengguyur Kota Batam.

    “Kalau musim hujan seperti ini memang sangat berbahaya bagi keselamatan warga. Tapi tidak ada pilihan karena jalan itu memang yang terdekat kalau warga ingin ke Batam Center atau Nagoya atau sekitarnya,” katanya.

    Pihaknya mengaku sudah menyampaikan keluhan-keluhan warga tersebut kepada Kelurahan saat musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Kota Batam. Hanya saja sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan kepastian kapan akan terealisasi pembangunan jalan tersebut.

    “Mewakili warga tentunya saya berharap Pemko Batam bisa memberikan perhatian kepada jalan yang setiap hari kami lewati ini. Karena ini jalan penghubung tercepat dilalui warga,” pinta Tomy.(hbb)