Konflik Laut Cina Selatan Meningkat, TNI AL Kerahkan 4 KRI

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksda TNI. Ahmadi Heri Purwono S E, M foto bersama anggota. (Posmetro.co/maz)

    NATUNA, POSMETRO.CO: Meningkatnya situasi konflik yang terjadi antara Cina dan Amerika Serikat di Laut Cina Selatan, Pemerintah Republik Indonesia mengambil sikap dengan menambah pengamanan di perairan dan di laut, tepatnya di Laut Natuna Utara dan perairan Natuna.

    Hal ini terlihat dengan menempatkan 4 KRI dari jenis Fregat dan Korvet atau kapal anti kapal selam yang selalu silih berganti sandar di Dermaga Faslabuh TNI AL Selat Lampa dan Dermaga Posal Sabang Mawang, Kecamatan Pulau Tiga, Kabupaten Natuna.

    Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksda TNI. Ahmadi Heri Purwono S E, M mengatakan penempatan KRI jenis Fregat dan Korvet khususnya di laut Natuna Utara untuk penegakkan kedaulatan hukum di wilayah Indonesia.

    Selain itu juga untuk mengantisipasi hal yang tidak dinginkan, karena masih banyak kapal-kapal asing yang masuk ke wilayah kedaulatan NKRI.

    “Penempatan 4 KRI, 2 jenis fregat dan 2 jenis korvet, untuk menjaga kedaulatan NKRI, terutama di wilayah bagian barat Indonesia,” ungkap Pangkoarmada I Laksda TNI Ahmad Heri Purwono, di Faslabuh Selat Lampa, Natuna, Kamis (18/6).

    Untuk saat ini sebut Laksda TNI Ahmad Heri Purwono hanya untuk mengantisipasi agar wilayah laut Natuna Utara tidak dimanfaatkan untuk kepentingan pihak yang berkepentingan di laut Cina selatan.

    “Sebagai negara yang wilayahnya yang berada di kawasan konflik, sudah sewajarnya pemerintah Indonesia mengambil langkah mengamankan wilayah perairan Natuna Utara,” sebut Laksda TNI Ahmad Heri Purwono.

    Dikatakan Laksda TNI Ahmad Heri Purwono, pihak TNI AL khususnya Koarmada I, mendorong nelayan untuk hadir melakukan penangkapan ikan di Laut Natuna Utara agar tidak dimanfaatkan oleh KIA negara asing, karena saat ini belum terdapat Kapal Ikan Indonesia (KII) yang beroperasi di laut Natuna Utara.

    Meski situasi di laut Cina Selatan saat ini meningkat tambah Laksda TNI Ahmad Heri Purwono namun belum berdampak terhadap negara Indonesia.

    “Jangan takut untuk melakukan penangkapan ikan. Kami dari TNI AL tetap mengawal kapal nelayan Indonesia saat mengkap ikan di laut. Dan KRI siap untuk mengamankan,” tegas Laksda TNI Ahmad Heri Purwon.

    Sebelumnya, kedatangan Pangkoarmada I disambut Danguspurla Koarmada I Laksamana Pertama TNI Didong Rio Duta, S.T., M.A.P., M. Tr (Han) serta didampingi Komandan Lanal Ranai Kolonel Laut (P) Dofir, di Bandara Lanud RSA menggunakan pesud NC 212/U-6211 dalam rangka Ops. Patkor Indindo-35/20 BKO GKL-I, TMT 01 Juni 2020. Kamis (18/6) petang.

    Penyambutan itu dihadiri Bupati Natuna yang diwakili Wakil Bupati Natuna Dra. Hj. Ngesti Yuni Suprapti MA yang didampingi FKPD Kabupaten Natuna.

    Setelah istirahat sejenak, Pangkoarmada I beserta rombongan langsung meninjau Faslabuh TNI AL Selat Lampa, Kecamatan Pulau Tiga, menuju KRI YOS – 353 dan KRI BON – 907 serta melakukan tatap muka kepada seluruh anggota untuk memberikan arahan dan semangat.(maz)