Bentengi Diri, Jauhi Radikalisme

    spot_img

    Baca juga

    Empat Penghuni Hotel Melati di Jodoh- Nagoya Diangkut Polisi

    BATAM, POSMETRO: Diduga kerap dijadikan sebagai tempat penyalahgunaan narkotika,...

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...
    spot_img

    Share

    Ketua BKOW Kepri, Hj. Meri Isdianto  saat mengikuti webinar melalui video conference dari Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kamis (18/6) petang. (Posmetro.co/ist)

    KEPRI, POSMETRO.CO: Ketua BKOW (Badan Kerjasama Organisasi Wanita) Kepri, Hj. Meri Isdianto mengatakan, arahan dari Staf Ahli Kemenko Polhukam Asmarni saat membuka webinar tentang pencegahan radikalisme di kalangan perempuan Indonesia, berpesan kepada seluruh jajaran organisasi wanita di daerah agar ikut berkontribusi dalam memerangi paham radikalisme.

    “Ibu Staf Ahli berpesan kepada kita semua untuk semakin bersinergi, bahu membahu dan berperan aktif dalam memerangi paham radikalisme di kalangan perempuan,” ujar Meri usai mengikuti webinar melalui video conference dari Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kamis (18/6) petang.

    Apalagi peran perempuan sangat penting, yang menurut Meri bertugas di lingkup keluarga, melahirkan dan mendidik generasi masa depan, perlu pemahaman yang benar terkait radikalisme.

    Dan dari Webinar sendiri, Meri menambahkan seluruh peserta dapat menjadi lebih paham dan lebih peka lagi.

    “Dari webinar ini, kita menjadi paham dan tahu lebih detail lagi seperti apa dan bagaimana membentengi diri dari radikalisme ini, bahan-bahan materi yang didapat juga menjadi pedoman untuk bertindak sehingga terhindar dari radikalisme,” tambah Meri.

    Staf Ahli Asmarni melanjutkan, tema yang di ambil dalam webinar di tengah pandemi ini menjadi menarik, karna dewasa ini aksi radikal tidak hanya melibatkan laki-laki.

    “Apabila perempuan punya paham dan salah keliru tentu akan berimbas bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya,” lanjutnya.

    Apalgi dengan kemajuan teknologi informasi yang melaju pesat tentu konten radikal masih dijumpai yang disebar secara cepat dan masih di media sosial, serta dapat terakses mudah di kalangan masyarakat.

    “Perempuan menjadi kelompok rentan dengan fenomena ini maka perlu sinergitas semua pihak bersama kita cegah radikal agar tidak semakin meluaz,” tambahnya.

    Terakhir, Staf Ahli berpesan kepada seluruh kaum perempuan agar menjadi tangguh dan menolak paham radikal tersebut, diharapkan dengan webinar ini menjadi wahana untuk semakin mendapatkan informasi yang benar dalam menangani radikal.

    Kemudian, Ketua Kadin Rosan P Roeslani turut memberikan apresiasinya dengan terlaksananya webinar ini, meskipun tema yang diambil jauh dari bidang kesehatan dan ekonomi, tapi terkait pencegahan radikalisme juga saling berhubungan.

    “Karna saat ini, kita berada di dalam situasi kondisi ketidakpastian, kapan berakhirnya pandemi, keadaan ekonomi tekanan seperti apa yang tentu menimbulkan kekhawatiran yang jika tidak dibentengi maka benih benih radikalisme bisa muncul,” kata Rosan.

    Untuk itu, Rosan melanjutkan bahwa pemahaman sangat diperlukan karna peran wanita sangat penting. Salah satunya wanita menjadi tiang dalam keluarga.

    “Pemahaman terkait radikalisme sangat penting, apalagi wanita menjadi motor penggerak dalam menciptakan suasana damai dan pembentukan karakter dalam keluarga,” lanjutnya.

    Lalu, Ketua Umum Kowani Giwo Rubiati mengatakan bahwa kaum wanita harus menjadi corong pendidik baik dalam keluarga sebagai pondasi dasar juga untuk masyarakat. Giwo melanjutkan perlu perhatian khusus dan serius bagi kaum perempuan untuk dibentengi dan memiliki pengetahuan terkait radikalisme tersebut.

    “Kami berpesan apa yang didapat di webinar ini tidak berhenti sampai disini tapi dapat diaplikasikan secara nyata dalam keluarga dan turun langsung ke lapangan untuk masyarakat,” pesannya.

    Membuka paparan, selaku narasumber utama Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar menyampaikan dalam konteks perempuan dan radikalisme yang menjadi tema pembahasan tentu tidak jauh dari fenomena yang terjadi di Indonesia, maka kondisi ini perlu dicermati dan di waspadi bersama.

    Tidak hanya paparan dari BNPT, Webinar juga menampilkan narasumber di bidang Psikolog yalni Arijani Lasmawati yang turut memaparkan materinya terkait pencegahan radikalisme di kalangan perempuan Indonesia.(adv)