Nuryanto Minta Dispar Siapkan Program dan Rencana 15 Juni Nanti

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam Peduli, Ribuan Paket Sembako dan Santunan Anak Yatim Disalurkan

    BATAM, POSMETRO: Sucinya bulan Ramadhan 1445 H/2024 M menjadi...

    Gubernur Buka Puasa Bersama Para Pimpinan OPD, FKPD dan Instansi Vertikal Kepri

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara berbuka...

    Ansar Serukan Istiqomah di Penghujung Ramadan dan Muliakan Al-Qur’an

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melanjutkan...
    spot_img

    Share

    Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto saat RDPU dengan pihak Disbudpar. (Posmetro.co/hbb)

    BATAM, POSMETRO.CO: Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam menyiapkan program dan rencana yang akan dilakukan setelah pembatasan kelonggaran Covid-19 yang datang. Hal ini ia sampaikan saat  rapat dengar pendapat umum (RDPU) kesiapan penerapan New Normal bidang kepariwisataan, ruang serbaguna DPRD Kota Batam, Batamcentre, Jumat (12/6).

    “Rapat tadi kita mau tahu rencana Pemko Batam melalui Dispar. Setelah ada kelonggaran pembatasan ini. Dampak new normal, Batam sudah memenuhi syarat. Meskipun, kondisi zona kita masih merah. Dengan masih adanya laporan dari tim gugus tugas penambahan kasus,” ucap pria disapa Cak Nur itu.

    Namun kata Nuryanto, dari segi kesiapan dan persiapan, Batam menurutnya jauh lebih siap. Mulai dari sumber daya manusia (SDM), sarana dan pra sarana sekaligus tempat penampungan. Untuk memberlakukan tatanan kehidupan baru di tengah pandemi Covid-19 ini. Terutama dalam menggairahkan sektor pariwisata yang rencananya akan mulai dioperasionalkan kembali.

    “New normal itu kelonggaran digunakan status PSBB. Tapi kita (Batam) tidak ada. Makanya Batam silahkan pakai istilah apapun atau pakai nama lain. Pelaku pariwisata memang meminta Batam harus hidup dan menggeliat. Dengan kelonggaran dari Covid-19 ini apa yang dilakukan Pemko?,” jelasnya.

    Selain itu aturan yang diterapkan juga harus jelas tegas Nuryanto. Dengan adanya regulasi yang mengatur atas kepatuhan masyarakat. Agar ada jaminan pelaku pariwisata untuk kembali menggeliatkan pariwisata di Batam.

    “Karena Singapura dan Malaysia masih tertutup. Artinya masukkan kita harus kuatkan destinasi wisata domestik. Kita berharap kunjungan dari wisatawan nusantara kita. Dan rumusnya apa? Itulah yang kita sosialisasikan,” ulasnya.

    Kata Nuryanto, para pelaku pariwisata mau mendukung dan bekerjasama untuk membuat kegiatan. Tinggal bagaimana Pemko Batam merangkul, dan menangkap peluang tersebut. Terapan protokol kesehatan harus dilaksanakan terutama di sektor pariwisata.

    “Dari masukkan bahwa ada destinasi baru yang perlu dikembangkan. Ini yang harus digali dan dikembangkan. Yang paling penting adalah komitmen pemerintah. Dalam meningkatkan SDM dan masyarakatnya,” harap politisi PDI-Perjuangan itu.

    Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam Ardiwinata menambahkan ada beberapa hal masukkan pelaku pariwisata yang akan disampaikan ke pimpinan. Seperti pembuatan Perwako menghadapi new normal. Lalu membuat protokol kesehatan di berbagai bidang kepariwisataan menjelang 15 Juni nanti.

    Kemudian, membuat event untuk memperbaiki kepariwisataan, dan memperlonggar peraturan pintu masuk domestik baik Pelabuhan dan Bandara. Memasuki fase baru ini, Batam akan disiapkan dari sisi kepariwisataan. Salah satunya pihaknya sudah membuat surat pernyataan untuk pelaku pariwisata untuk semua destinasi.

    “Protokol kesehatan sudah disusun. Masukkan dari semuanya tadi, bagaimana protokol kesehatan ini dibuatkan regulasi secara formal dalam Perwako,” tutur Ardi

    Sambungnya, materinya yang akan disiapkan dan disampaikan kepada Walikota Batam HM Rudi. Sebutnya, ada 17 protokol kesehatan, dan pihaknya akan mengawasi destinasi wisata yang ada. Mengenai permintaaan pelaku pariwisata yang melonggarkan pintu masuk ke Batam dengan tidak membuat peraturan yang terlalu ketat. Ia mengaku juga akan menyampaikan hal tersebut. Sehingga bisa dikaji ulang kembali.

    “Destinasi yang sudah siap silahkan dibuka. Peran serta pemerintah sebagai pemegang pariwisata. Kita minta permintaan khusus nantinya. Dengan cara membangun kepercayaan wisatawan lokal yang datang dengan regulasi yang sudah dibuat nantinya,” kata Ardi.(hbb)