Ini Tujuan BP Batam Membangun IPAL

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bengkong Sadai. (Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah sistem pengolahan yang memisahkan limbah biologis maupun kimiawi dari air, sehingga air bersih yang dihasilkan dapat kembali digunakan.

    Direktur Badan Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Binsar Tambunan, mengatakan, pembangunan IPAL oleh BP Batam ini salah satunya bertujuan menciptakan air daur ulang sebagai sumber air baku alternatif bagi industri dan rumah tangga di Kota Batam.

    Dijelaskan, sistem IPAL tahap pertama yang dirancang oleh Badan Fasilitas dan Lingkungan BP Batam terdiri dari jaringan perpipaan yang akan menyambungkan 11.000 rumah di permukiman kawasan Batam Center dengan instalasi Waste Water Treatment Plant (WWTP).

    Di dalam WWTP, air limbah domestik yang tertampung tersebut akan diolah menjadi hasil akhir pupuk kompos 18 m³ per hari, dan air bersih sebanyak 230 liter per detik.

    Proyek pembangunan IPAL juga berfungsi untuk menanggulangi polusi air pada waduk dan daerah perairan lainnya, menciptakan kondisi lingkungan yang sehat dan higienis, serta meningkatkan pelayanan dalam rangka menarik investasi.

    Sedangkan, sistem IPAL ini telah dibangun sejak April 2017, dengan bangunan WWTP berlokasi di daerah Bengkong Sadai.

    Sementara itu, jaringan perpipaan dan lima stasiun pompa baru dibangun di lokasi awal Batamcenter. Sebab BP Batam memandang perlu segera mengalirkan air limbah domestik agar tidak mencemari area waduk Duriangkang dan tangkapan airnya.

    Dan hasil akhir air baku dari proyek ini akan direncanakan dapat digunakan oleh kawasan industri pada tahun 2022, dan bagi keperluan rumah tangga pada 2025 mendatang.

    “Harapan ke depannya, kita memiliki sumber air baku tambahan di luar dari tujuh waduk yang ada di Kota Batam,” pungkasnya.(cnk/adv)