BATAM, POSMETRO.CO: Untuk sementara 293 Warga Negara Indonesia (WNI) asal Malaysia yang tiba, Kamis (21/5) di Pelabuhan Internasional Batamcentre, dikarantina di Rusun Tanjung Uncang, Batuaji.
“Hanya mereka (PMI) saja yang dikarantina di Rusun Pemko. Personil yang siagakan tim gabungan dari Dinkes tim puskesmas sekitar delapan orang. Ada juga dari KKP, TNI dan lainnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam Didi Kusmarjadi, Kamis (21/5).
Didi mengakui bahwa rusun Pemko Batam di kawasan Tanjung Uncang, Batuaji masih banyak yang kosong. Namun, ia tidak mengetahui berapa kapasitas ruangnya. Sementara rusun BP Batam selama ini dipakai sebagai tempat isolasi.
“Kemarin rusun BP Batam tempat karantina kita selama ini. Kalau personil tidak perlu tim 24 jam. Kita siap kan pagi saja. Kalau emergency bisa dibawa ke puskesmas atau RS terdekat,” jelas Didi.
Ia juga menerangkan jika di antara PMI tersebut yang tak sehat, bisa dirujuk ke RSKI Covid-19 Galang. Namun, apabila ada dalam keadaan hamil, ia bisa tetap berada di rusun.
“Yang sakit bisa dirujuk ke RSKI Galang mungkin. Yang hamil masih bisa tetap di rusun,” papar mantan Kepala RSUD Tanjung Uban, Bintan itu.
Sementara Kepala BTKL PP Kelas 1 Batam Ismail menyebutkan untuk pemeriksaan rapid dignostic test (RDT) khusus untuk WNI/PMI & WNA dan termasuk crew kapal ada di KKP. Untuk personil, pihaknya juga menyiapkan bila ada rujukan untuk periksa PCR.
“Tim gabungan di rusun Tanjung Uncang. BTKL PP bila ada rujukan untuk periksa PCR. Ada juga penambahan personil di pelabuhan Batamcenter. Kita juga siapkan ambulance dan tim evakuasi,” katanya menambahkan.
Ismail juga mengatakan untuk PMI repatriasi atau PMI bermasalah yang jumlahnya banyak, dilakukan di tempat penampungan atau karantina sementara terpusat yang difasilitasi oleh Pemda.
“Untuk di Batam, sesuai hasil rapat kemarin, diarahkan ke Rusun Tanjung Uncang, Batuaji,” jelasnya lagi.(hbb)