Update 4 Mei Pasien Covid-19 di Batam Tambah 4, Total jadi 34 Orang

    spot_img

    Baca juga

    Gubernur Ansar Buka MTQ ke XVI Tingkat Kabupaten Karimun

    KEPRI, POSMETRO: Disambut meriah oleh ribuan masyarakat, Gubenur Kepulauan...

    Dewi Ansar Hadiri Halalbihalal di Kijang

    KEPRI, POSMETRO: Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Provinsi...

    Pertemuan Hangat Gubernur Kepri dan Pangkogabwilhan I di Momen Idul Fitri

    KEPRI, POSMETRO: Dalam suasana yang penuh keakraban, Gubernur Kepulauan...
    spot_img

    Share

    Jamaah Tabligh asal India yang dibawa ke RS Khusus Galang, Minggu (3/5) malam. (Posmetro.co/Ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, HM Rudi kembali menyampaikan kasus terkonfirmasi positif dari data hasil pemeriksaan swab oleh Tim analis BTKLPP Batam di beberapa rumah sakit di Kota Batam.

    Hal ini berdasarkan hasil tracing dari kontak dekat dengan kasus 18 dan kasus baru Warga Negara Asing (WNA) asal India yang tergabung dalam jamaah tabligh.

    Untuk kasus urutan nomor 31, seorang perempuan berinisial usia 36 tahun. Pasien ini merupakan guru. Dan beralamat di kawasan perumahan Batamcentre. Yang bersangkutan pernah kontak dengan kasus terkonfirmasi positif nomor 18 yang merupakan temannya dan saat ini sudah dinyatakan sembuh.

    “Yang bersangkutan menyatakan pernah mendampingi temannya tersebut pada saat dirawat salah satu RS Swasta di Batamcentre, ditanggal 20-22 Maret,” terang Rudi melalui rilisnya, Senin (4/5).

    Selepas itu pasien ini tidak pernah kontak fisik lagi kecuali hanya
    melalui telepon seluler. Sesuai dengan hasil tracing terhadap kasus 18, yang bersangkutan dilakukan RDT, yang pertama, 17 April lalu dengan hasil reaktif.

    Kemudian, ditanggal 27 April kembali dilakukan RDT hasilnya juga sama. Selanjutnya di tanggal 30 April, dilakukan pemeriksaan Swab tenggorokan. Hasilnya diketahui, 3 Mei dengan terkonfirmasi positif.

    “Sejauh ini kondisi yang bersangkutan cukup stabil dan tidak pernah merasakan adanya gangguan kesehatan yang berarti. Dan dirawat di RSUD Embung Fatimah,” jelasnya.

    Lalu yang berikutnya, kasus 32 yakni laki-laki berusia 56 tahun. Dia merupakan jamaah tabligh, WNA. Alamat sementara tinggal di masjid di kawasan Sei Harapan, Kecamatan Sekupang. Perlu diketahui yang bersangkutan tiba di Batam dari Pelabuhan Batam Centre pada tanggal 2 Maret lalu menggunakan kapal laut dari Singapura.

    “Selanjutnya tinggal dan menetap bersama jamaah tabligh lainnya di salah satu masjid di kawasan Sei Harapan Sekupang,” paparnya.

    Kemudian, ditanggal 12 April, yang bersangkutan dirawat di salah satu RS swasta di kawasan Lubukbaja sehubungan dengan gangguan infeksi pada kaki kanannya akibat penyakit gula yang dideritanya.

    Setelah dilakukan tindakan debridement dan perawatan diperbolehkan pulang pada tanggal 15 April. Yang bersangkutan sebelumnya terlebih dahulu telah dilakukan RDT hasilnya non reaktif.

    Di tanggal 29 April, pasien ini dibawa ke UGD RSUD-EF dengan kondisi badan lemah. Karena sejak beberapa hari sebelumnya tidak mau makan. Bahkan, obat-obatan yang diberikan dari RS tempat dirawat
    sebelumnyapun tidak diminum. Hasil pemeriksaan laboratorium kadar gula darahnya ternyata tidak terkontrol.

    “Yang bersangkutan dirawat di bangsal biasa untuk pasien penyakit
    dalam. Dan kembali dilakukan RDT dengan hasil reaktif,” sebut Wali Kota Batam itu.

    Berdasarkan hasil RDT tersebut pada, 30 April, perawatan yang bersangkutan dipindahkan ke ruang isolasi Tun Sundari RSUD EF. Dan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab tenggorokan yang hasilnya tanggal 3 Mei, WNA ini terkonfirmasi positif.

    Saat ini tim survelans terus melakukan proses penelusuran terhadap semua orang yang berkontak dengan kasus tersebut.

    Rudi kembali menyampaikan kepada seluruh masyarakat Kota Batam untuk tetap mengikuti anjuran pemerintah, menjaga jarak, senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tetap di rumah saja.

    “Jika terpaksa harus keluar rumah gunakan masker. Serta selalu menjaga kesehatan dengan makan makanan dan imbangi dengan berolahraga secara teratur dan istirahat yang cukup,” pesan Rudi.

    Selanjutnya, terkonfirmasi pasien covid-19 dengan kasus nomor 33 dan nomor 34 yakni;

    1. Seorang Perempuan berinisial “Nn. NM” usia 41 Tahun, ASN – Nakes, beralamat di Kawasan Perumahan Batam Centre, Kecamatan Batam Kota, merupakan kasus baru Nomor 33 Kota Batam merupakan tenaga kesehatan yang bertugas di salah satu puskesmas di Kota Batam dan pada tanggal 24 Maret 2020 close contact dengan kasus terkonfirmasi positif Nomor 08 Kota Batam yang saat ini sudah sembuh guna melakukan pemeriksaan kesehatan di rumahnya.

    Kemudian pada tanggal 09 April 2020 dilakukan RDT dengan hasil “Non Reaktif” selanjutnya diulang kembali pada tanggal 17 April 2020 dan ternyata hasilnya juga “Non Reaktif”. Bersama dengan rekan sejawatnya yang pada tanggal 30 April 2020 yang bersangkutan dilakukan pemeriksan swab tenggorokan yang hasilnya dikatahui pada hari ini terkonfirmasi “Positif”.

    Sejauh ini kondisi yang bersangkutan cukup stabil dan tidak pernah merasakan adanya gangguan kesehatan yang berarti, serta sedang proses persiapan untuk melakukan perawatan isolasi guna penanganan kesehatannya lebih lanjut pada rumah sakit rujukan RSUD Embung Fatimah Kota Batam.

    2. Seorang Laki-laki berinisial “Tn. I” usia 49 Tahun, Garin Masjid, beralamat di kawasan perumahan Batam Centre Kelurahan Belian Kecamatan Batam Kota, merupakan kasus baru Nomor 34 Kota Batam.

    Pada tanggal 27 April 2020 yang bersangkutan berobat di salah satu klinik di sekitar tempat tinggalnya karena mengalami keluhan demam, batuk dan pilek disertai sesak nafas.

    Namun demikian keluhan yang dialaminya tersebut tidak berkurang, sehingga pada tanggal 29 April 2020 yang bersangkutan kembali berobat ke salah satu rumah sakit swasta di kawasan Batam Centre dan dilakukan pemeriksan diagnostik laboratorium dan rontgen thorak dengan
    kesimpulan “Broncopneumonia + Cardiomegali.

    Selanjutnya tim medis yang menanganinya kembali melakukan pemeriksaan lanjutan berupa tindakan RDT yang mana hasilnya menunjukkan “Reaktif (IgG,IgN)” yang akhirnya ditetapkan sebagai PDP dan harus dirawat diruang isolasi.

    Mengingat keterbatasan ruangan isolasi pada rumah sakit tersebut, pasien ini akhirnya dirujuk ke salah satu rumah sakit swasta lainnya di kawasan Lubukbaja.

    Guna penanganan kelanjutan perawatan kepada yang bersangkutan kemudian pada tanggal 01 Mei 2020 tim medis melakukan pemeriksaan swab tenggorokan dan diperoleh hasilnya pada hari ini dengan kesimpulan terkonfirmasi “Positif”.(hbb)