Suasana Kota Tanjungpinang ‘Berubah’ saat Syahrul Positif Covid-19

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul bersama Kapolres Tanjungpinang saat melakukan penyemprotan disinfektan dengan water cannon, akhir Maret lalu. (Posmetro.co/dok)

    PINANG, POSMETRO.CO: Sabtu (11/4) pagi, warga Tanjungpinang dihebohkan dengan kabar bahwa Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul dijemput petugas medis yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dari kediamannya di Perum Taman Harapan Indah, Bintan Centre, Km 10.

    Dengan menggunakan ventilator pernafasan, Syahrul dibawa dengan ambulance, menuju RSUP Raja Ahmad Tabib, di Km 8, Tanjungpinang.

    Dalam hitungan menit, kabar itu menyebar ke seluruh penjuru Kota Tanjungpinang. Di warung-warung, di perumahan, di pelabuhan, semua membicarakan Syahrul.

    Selang sehari, di grup-grup WhatsApp tersebar info, bahwa kondisi orang nomor satu di Tanjungpinang itu, sedang memburuk.

    Tak ada penjelasan secara resmi dari pihak Pemko Tanjungpinang. Bahkan, pihak Humas Pemko Tanjungpinang yang ditanya soal kondisi Wako, juga bungkam.

    Sementara, suasana di kediaman Syahrul, terlihat sepi. Satpol pp penjaga kediamannya, juga tak terlihat.

    Warga sekitar yang menjadi tetangga Syahrul juga mulai waswas. Mereka mendengar kabar Syahrul punya gejala sesak nafas.

    Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19, sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjejep Yudiana, membenarkan bahwa Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul positif Covid-19, sedang dirawat secara intensif di RSUP Raja Ahmad Tabib, Tanjungpinang. Sehingga total pasien positif Covid-19 di Kepri menjadi 27 orang.

    Senin (13/4), beredar kabar di media sosial, 13 nama orang yang pernah kontak dengan Wako Tanjungpinang, terakhir kali pada 4 April lalu, saat pembagian Alat Pelindung Diri (APD) di Lanud Tanjungpinang.

    Mereka adalah, Teguh Ahmad Syafari ( Sekda Tanjungpinang), Kolonel Inf Jimmy Watuseke (Kasrem 033/WP), Kolonel Inf Ketut Artasuyasa (Dandim 0315/Bintan), Kolonel Pnb Andi Wijnarko (Danlanud RHF), Rustam (Kadinkes Tanjungpinang), Suherlan (Jurnalis), Ismail (Jurnalis), Roland Aritonang (Jurnalis), Syahrul (Jurnalis), Ilham (Jurnalis), Angga (Jurnalis), Ihsan (Jurnalis), Kapolsek Bandara RHF. Di akhir tertulis tertera Sumber: Dinkes Tanjungpinang.

    Namun data tersebut dibantah oleh Kadinkes Kota Tanjungpinang. “Saya memang hadir di acara itu. Tapi, data itu bukan dari Dinkes Kota Tanjungpinang,” kata Rustam, Kadiskes Kota saat menjawab pertanyaan awak POSMETRO.CO, lewat Grup Jurnalis Covid-19.

    Di antara 13 nama, saat ini satu orang jurnalis, Ilham harus dirawat di RSUP Kepri, karena mengalami sesak nafas. Hasil pemeriksaan rapid test, sementara Ini, Ilham dinyatakan negatif.

    Sedangkan Ikhsan, yang juga seorang jurnalis, dan pernah kontak dengan Wako, pada 4 April, saat ini melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

    Terakhir, saat ditanya bagaimana kondisi terkini Wako Tanjungpinang, Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kepri, Tjejep menyebutkan bahwa Syahrul masih menjalani perawatan intensif. Keluarga Syahrul juga sehat.

    Bahkan, sejauh ini belum terindikasi adanya paparan. Keluarga Wako sedang melakukan karantina mandiri. Untuk jurnalis Ilham sudah diambil swabnya.

    “Sedangkan Ihsan karantina mandiri. Ada lebih dari lima orang jurnalis karantina mandiri, demi untuk memastikan dirinya tertular atau tidak,” kata Tjejep.(aiq)