BATAM, POSMETRO.CO: Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, dr Ahmad Farchanny mengeluh, karena sudah sepekan cairan disinfektan sulit didapat di Batam.
Padahal saat ini KKP Batam butuh 3.500 liter disinfektan, yang terdiri atas 1.000 liter disinfektan udara, 1.000 liter disinfektan untuk orang dan 1.500 liter disinfektan untuk barang.
“Disinfektan yang kita pakai berbeda dengan yang lazimnya dipakai oleh masyarakat umum,” kata Ahmad, Sabtu (4/4).
KKP Batam menggunakan disinfektan yang aman dan ramah terhadap manusia sesuai standar kesehatan dunia. Penggunaannya pun diperuntukkan khusus kegiatan kekarantinaan, sehingga sangat terbatas dan dipakai secara selektif.
“Stok di gudang masih ada, tapi tidak mencukupi untuk kegiatan beberapa waktu ke depan. Kalau habis bener kita nggak, tapi adanya di kantornya pusat, kita sudah cari ke supplier tidak ada. Kita sudah minta ke pusat dan memang kita butuh,” tegas Ahmad.
Pihaknya, telah meminta kepada Pemko Batam untuk membantu, namun memang barang ini sulit didapat ditengah kondisi covid-19 saat ini. Ahmad merinci, cairan disinfektan khusus yang digunakan oleh khusus tenaga kesehatan, diprioritaskan untuk ruang isolasi, rumah sakit, dokter, perawat, petugas kesehatan.
Sedangkan untuk penggunaan masyarakat umum, tempat umum, di rumah atau pun pemakaian pribadi cukup dengan menggunakan cairan sejenis antiseptik, deterjen, atau pun pemutih pakaian.
“Disinfektan yang kita pakai tidak sama dengan yang dipakai oleh Damkar, kepolisian yang komposisinya bukan seperti lisol tapi disinfektan yang murni,” tambahnya. Terkait disinfeksi kepada WNI yang kembali ke Indonesia, pihaknya tidak melakukan tindakan disinfeksi.
“Setelah dilakukan screening oleh KKP mereka disarankan untuk sering mencuci tangan menggunakan sabun atau pun hand sanitizer, dan ketika sampai di tujuan dikarantina mandiri,” tutupnya.(cnk)