Cegah Mafia Bermain, Kadinkes: Rapid Test Tak Diperjualbelikan

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Kadinkes Kota Batam, dr Didi Kusmarjadi. (Posmetro.co/cnk)

    BATAM, POSMETRO.CO: Terkait Alat Pelindung Diri (APD) untuk kesehatan yang diincar para mafia di tengah pandemi covid-19 ini, pemerintah menegaskan tidak memberikan izin edar terhadap rapid test.

    “Selama masa tanggap darurat pemerintah tidak memberikan izin edar terhadap rapid test,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, dr Didi Kusmarjadi, menyampaikan pernyataan Jubir Nasional Covid-19 dr Achmad Yurianto, kepada wartawan, Jumat (3/4).

    Didi memastikan, hanya pemerintah pusat yang membeli dan mengedarkan dan tidak untuk diperjualbelikan.

    Ditambahkan Didi, barang boleh masuk tanpa izin edar jika mendapat surat pengecualian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), semacam rekomendasi.

    “Hal ini untuk mencegah mafia-mafia seperti pada kasus masker,” tambahnya. Didi menegaskan, kalau ada pihak yang memperjualbelikan rapid test itu ilegal.

    “Kalau terbukti ada yang menjual di pasaran dengan bebas, lapor ke pihak yang berwajib,” katanya.(cnk)