Walimurid Sekolah Swasta Mengeluh, Kadisdik Sarankan Yayasan Beri Keringanan

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    Kadisdik Kota Batam, Hendri Arulan. (Posmetro.co/dok)

    BATAM, POSMETRO.CO: Sejumlah para walimurid atau orang tua yang anaknya duduk di sekolah swasta mengeluhkan tentang biaya pendidikan, selama penerapan program belajar di rumah.

    Apalagi mereka yang bekerja di sektor informal, UMKM dan ojek online. Seperti penuturan orang tua bernama Rini. Menurutnya, program belajar di rumah dinilai menambah biaya yang harus dikeluarkan orang tua siswa swasta.

    Meskipun, ia mendukung kebijakan yang diterapkan pemerintah daerah. Namun, kata Rini, keadaan ini harus ada solusi bagi orang tua yang hanya mengandalkan gaji harian seperti keluarganya.

    “Kami selaku orang tua tetap merasa berat dengan biaya sekolah. Karena kita harus menyiapkan anggaran sendiri. Kalau bisa selama belajar di rumah ada keringanan dari sekolah (swasta),” harap warga Bengkong itu.

    Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Hendri Arulan menyarankan agar pihak yayasan swasta dapat memberikan keringanan beban orang tua yang anaknya bersekolah di swasta seperti iuran SPP dan lainnya. Melihat kondisi pandemi Covid-19 yang sudah sangat meresahkan.

    “Ini menjadi perhatian kita juga. Apalagi sebagian orang tua peserta didik ini ada kerjanya di sektor informal atau lainnya. Kita minta yayasan sekolah swasta bisa meringankan beban biaya terutama SPP,” paparnya, Minggu (28/3).

    Hendri menilai jika itu dilakukan tentunya pihak yayasan dianggap sudah membantu pemerintah setempat dalam menangani Covid-19. Apalagi Pemerintah Kota (Pemko) Batam sudah membuat kebijakan anak-anak belajar di rumah untuk menekan penyebaran virus tersebut.

    “Artinya jika itu diberlakukan, tentunya yayasan sudah membantu pemerintah setempat. Sekarang kondisi ekonomi di Batam tengah sulit dan berdampak pada saudara-saudara kita yang bekerja di sektor informal ini,” jelasnya.

    Pihaknya hanya bisa mendorong perihal tersebut diterapkan. Namun, keputusan tersebut tetap berada di tangan masing-masing yayasan sekolah swasta di Batam.

    “Karena ini yayasan, jadi keputusan di mereka. Namun kita berharap mereka bisa membantu kita (pemerintah) dengan cara itu,” harap Hendri.

    Bahkan, saat ini beberapa hotel di Batam telah mengambil tindakkan menutup tempat usahanya untuk sementara. Dan berimbas pada karyawan di rumahkan. Begitu juga pendapatan ojek online, serta pelaku UMKM semakin menurun. Hantaman virus Corona menjadi kekhawatiran dan keresahan masyarakat Kota Batam.(hbb)