Isdianto Tinjau RS di Galang, Akhir Bulan Selesai, Dikerjakan 1.500 Naker

    spot_img

    Baca juga

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    Plt Gubernur Kepri, H Isdianto saat meninjau fasilitas tersebut di Galang, Batam, Sabtu (21/3). (Posmetro.co/ist)

    KEPRI, POSMETRO.CO: Plt Gubernur Kepri, H Isdianto mengapresiasi pengerjaan Fasilitas Pengendalian Penyakit Infeksi Menular (RS Covid-19) yang berlangsung cepat. Hingga Sabtu sore, pekerjaan fasilitas itu sudah mencapai 60 persen.

    “Intinya saya atas nama pemerintah dan masyarakat mengucapkan terima kasih pada Presiden yang menentukan Pulau Galang sebagai pusat observasi,” kata saat meninjau fasilitas tersebut di Galang, Batam, Sabtu (21/3).

    Semua proyek yang dikerjakan ditinjau. Isdianto didampingi Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 H TS Arif Fadillah dan Kadis Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana. Bersama beberapa kepala OPD lainnya, mereka berkeliling untuk melihat, progres pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat itu.

    Selama berkeliling, Isdianto mendapat penjelasan terkait fasilitas yang dibangun. Adik kandung almarhum H Muhammad Sani ini mengaku senang dengan hadirnya fasilitas kesehatan khusus penanganan pasien infeksi virus ini. Fasilitas ini diharapkan bisa menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat Kepri dan Indonesia menghadapi ancaman Covid-19.

    “Terimakasih, atas langkah Presiden untuk penanganan virus Corona ini. Terima kasih kepada Panglima TNI, Kapolri, Menteri PUPR terutama membangun rumah sakit ini,” kata Isdianto.

    Diharapkan, dengan berdirinya RS itu, maka warga Kepri yang kini sudah positif mengindap, akan lebih mudah disembuhkan.

    Isdianto juga menghimbau agar masyarakat Kepri untuk tidak panik dalam menghadapi Covid-19. Diminta agar arahan dari tenaga kesehatan diikuti, dalam upaya meminimalisir kemungkinan penyebarannya. Sehingga semua bisa terhindar dari virus ini.

    Pada kesempatan itu, Isdianto sempat menanyakan pemanfaatan tenaga kerja lokal. Kemudian terkait dengan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Kepada Isdianto, disampakan juga pemenuhan kebutuhan makanan untuk pekerja. Termaksud ekonomi warga yang terbantu melalui warung yang didirikan dekat pengerjaan proyek itu.

    Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kepri Ditjen Cipta Karya PUPR Albert Reinaldo menyatakan seluruh material pembangunan pusat observasi dan isolasi tiba di Batam. Dengan begitu petugas tinggal membangun saja, dari modular-modular yang dikirimkan. Ia pun optimistis pembangunan fasilitas itu bisa beroperasi pada 28 Maret 2020, sesuai dengan target pemerintah.

    “Sekarang masih proses, eks Vietnam (bekas rumah sakit) akan selesai 22 Maret dan 25 Maret. Yang ini (bangunan baru) 28 Maret,” kata Reinaldo kepada Isdianto.

    Modul-modul disiapkan dan dibawa ke Galang dengan menggunakan puluhan truk, sebelum dipasang pekerja, yang sekitar 30 persen dari tenaga lokal. Saat peninjauan, dilokasi proyek sudah ada ruangan yang terpasang AC. Ruangan juga dilengkapi peredam panas.

    Bahan bangunan sendiri ada dari gipsum untuk plafom, aluminium untuk tiang dan lainnya. Sementara untuk modul yang disampaikan Albert, terlihat dibawa puluhan truk besar. Truk-truk itu melintas di Jembatan I Barelang, menuju Galang, saat rombongan Isdianto ditengah perjalanan, meninggalkan lokasi proyek di Galang.

    “Mudah-mudahan sisa waktu satu minggu, akan selesai. Beberapa bangunan utama di lokasi ini bahkan diperkirakan akan selesai lebih cepat,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Reinaldo menjelaskan kalau pada peresmian nantinya, akan tersedia 360 ruang observasi dan 20 ruang isolasi. Jumlah ini memang tidak sesuai apa yang disampaikan kalau akan dibangun ruang observasi dan isolasi dengan kapasitas sebanyak 1.000 orang.

    “28 Maret itu harus selesai, material hari ini terkirim semua, 360 observasi, 20 observasi. Ini tahap pertama, ke depannya kita lihat,” ujarnya.

    Proses pengerjaan proyek ini sendiri, melibatkan sekitar 1.500 tenaga kerja dengan waktu kerja dibagi dalam tiga siff. Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 persen adalah tenaga kerja lokal.

    “Tenaga kerja sekitar 1.500 orang yang terbagi dalam 3 jadwal,” kata Reinaldo.

    Pipa air bersih juga sudah dibangun lengkap dengan IPA. Air diambil dari waduk di Pulau Rempang sebanyak 5 liter per detik, kemudian dimasukkan ke embung yang berada di dalam kompleks bekas Kamp Vietnam, untuk disalurkan ke lokasi karantina dan isolasi. Listrik pun sudah tersalurkan dari Bright PLN Batam.(adv)