Ini Langkah-langkah Mengatasi Persediaan Air Bersih di Batam

    spot_img

    Baca juga

    Kepala BP Batam Dukung Realisasi Pembangunan Premium Outlet Pertama di Batam

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro...

    Anak Disetubuhi Pacar, Ayah Kandung Malah Ikut-ikutan

    BATAM, POSMETRO: Seorang lelaki paruh baya di Kecamatan Bengkong,...

    MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Digelar 21 hingga 26 April 2024

    NATUNA, POSMETRO.CO : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Tingkat...

    Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024  

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia,...

    Armada Rusak, Lalat dan Belatung “Serang” Rumah Warga di Sagulung 

    BATAM, POSMETRO.CO : Hampir sebulan sampah di Perumahan Citra...
    spot_img

    Share

    Wali Kota Ex Officio Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam HM Rudi. (Posmetro.co/dok)

    BATAM, POSMETRO.CO: Wacana memberlakukan rationing atau penggiliran air bersih dengan jadwal dua hari mati dan lima hari hidup dinilai menjadi salah satu opsi untuk memperpanjang persediaan air bersih di Batam.

    Menanggapi hal tersebut Wali Kota Ex Officio Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam HM Rudi mengatakan, ada beberapa langkah yang diambil pihaknya untuk mengantisipasi persoalan itu. Melihat kondisi waduk yang terdampak sudah mencapai minus 3,4 meter.

    “Kita ada beberapa opsi. Namun hal ini tidak serta merta menghapuskan sistem rationing yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Penggiliran tetap berjalan sesuai jadwal,” kata Rudi, Rabu (11/3).

    Ia menjelaskan langkah yang sudah dilakukan saat ini yakni salat Istisqa atau salat memohon hujan. Bahkan, Rudi telah membuat surat edaran agar masyarakat ikut serta dalam pelaksanaan salat tersebut.

    “Surat edaran sudah saya kirim. Pelaksanaan salat bisa setiap hari Jumat atau hari biasa,” jelas Rudi lagi.

    Langkah selanjutnya, membasmi tumbuhan menyalar yakni eceng gondok yang saat ini sangat meresahkan di Dam Duriangkang. Saat ini sudah puluhan hektar yang sudah ditangganin BP Batam. Keberadaan nama latin Eichhornia Crassipes telah mengganggu kualitas air baku di waduk yang berada di Kecamatan Seibeduk itu.

    “Pembasmian eceng gondok sudah berjalan. Sudah sekian puluh hektar sudah diambil, enceng godong diatas air kalau dipinggir kita akan menggunakan alat Amphibious Excavator,” beber Rudi lagi.

    Wacana lainnya proyek penyambungan pipa dari Dam Tembesi ke Dam Duriangkang dengan jarak tempuh sepanjang 2,8 kilometer. Di mana saat ini pengadaan pipa masuk dalam tahap lelang dan dapat dilaksanakan Juli mendatang.

    “Penyambung pipa sudah kita lelang, dan baru dapat dilaksanakan Juli nanti. Kita juga melakukan pendalaman di Dam Duriangkang, agar menambah daya tampung air di Dam tersebut,” ulasnya.

    Selain itu pihaknya tengah menggesa hujan buatan yang bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk pengunaan teknologi modifikasi hujan buatan. Dalam minggu ini pihaknya akan melakukan pertemuan dengan instansi bersangkutan.

    “Satu hal yang penting saat ini adalah mengajak masyarakat untuk benar-benar menghemat penggunaan air bersih. Mari kita sama-sama menjaga ketersediaan air baku yang ada saat ini,” pesan pria yang juga menjabat Wali Kota Batam itu.

    Air baku dari Waduk Duriangkang juga dialirkan ke IPA Mukakuning sebesar 300 liter perdetik. Waduk ini melayani 80 persen kebutuhan masyarakat kota Batam. Sehingga, total pelanggan yang mendapat suplai air dari Waduk Duriangkang adalah sekitar 228.900 sambungan.

    Per tanggal 5 Maret 2020, penyusutan volume air baku di Waduk Duriangkang telah mencapai minus 3,06 meter dari permukaan bangunan pelimpah. Pemerintah (BP Batam) memutuskan untuk melakukan penggiliran (Rationing) di waduk Duriangkang.

    “Langkah ini akan mulai dilakukan pada Minggu kedua Maret 2020, dengan skenario 2-5. Artinya, operasional di waduk Duriangkang akan berhenti selama 2 hari, dan akan berjalan seperti biasa selama 5 hari dalam seminggu,” jelas Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus waktu lalu.(hbb)