BATAM, POSMETRO.CO: Marlisa, Koordinator Lapangan Pamong Praja Wanita Batam menjadi sasaran amuk pedagang kaki lima saat penggusuran lanjutan di Pasar Induk Jodoh, Selasa (10/3). Wajahnya membekas luka cakar oleh tangan seorang pedagang wanita yang tidak terima lapaknya digusur. Marlisa saat itu berusaha menenangkan wanita yang mencakarnya wajahnya tadi.
Emak-emak berambut pendek mengenakan kaos biru itu berusaha melepaskan pakaiannya. Petugas pun berinisitif mengamankan wanita tersebut agar tidak melepaskan pakaian yang ia kenakan.
“Lisa (panggilan Marlisa) sama Praja Wanita lainnya mau kasih ibuk itu kain sarung untuk menutupi auratnya, belum lagi dikasih, udah dicakar,” ujar seorang anggota Pol PP Batam usai kejadian.
Marlisa tak mau melawan. Ia berusaha menghindar meskipun topi yang dikenakannya ikut ditarik wanita tadi. Selain Marlisa, dua anggota Satpol PP Batam lainnya, Ramli mengalami luka dibagian tangan, Idam mengalami luka di bagian kepala karena kena lemparan batu. “Sudah dibawa ke puskesmas,” timpal saksi.
Memang, saat penggusuran, sejumlah masyarakat yang tinggal di pemukiman liar di belakang pasar sempat melakukan perlawanan. Puluhan warga yang notabene pedagang di kawasan Pasar Induk, melempari petugas Satpol PP dengan batu dan potongan kayu saat mendekati lokasi. Warga yang menjadi provokator dikejar oleh petugas gabungan.
Aksi saling dorong, dan lempar kayu antara warga dan petugas Satpol PP akhirnya berhasil diredam oleh petugas kepolisian. Sementara dari warga diketahui ada 3 orang yang mengalami luka di bagian wajah, dan badan akibat bentrokkan tersebut. Namun penggusuran tetap berlanjut. Sekeliling kawasan Pasar Induk Jodoh dilakukan pemagaran.(cnk)