BNPB RI: Solusi Krisis Air di Batam, Konservasi Harus Difungsikan

    spot_img

    Baca juga

    Empat Penghuni Hotel Melati di Jodoh- Nagoya Diangkut Polisi

    BATAM, POSMETRO: Diduga kerap dijadikan sebagai tempat penyalahgunaan narkotika,...

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...
    spot_img

    Share

    Kepala BNPB RI, Letjen TNI Doni Monardo saat memberi kata sambutan sekaligus presentasi dalam acara ramah tamah dan pembekalan di Golden Prawn, Minggu (8/3) malam. (Posmetro.co/waw)

    BATAM, POSMETRO.CO: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Letjen TNI Doni Monardo menggelar ramah tamah dan pembekalan di Golden Prawn, Minggu (8/3) malam. Sejumlah keberhasilan dan rencana ke depan terkait penanggulangan bencana di Indonesia ia paparkan.

    Doni Monardo juga meminta, BP Batam memfungsikan konservasi untuk mengatasi krisis air. Hadir dalam acara tersebut, Danrem 033/WP Brigjen TNI Gabriel Lema, S.Sos, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Kepri Syamsul Bahrum, jajaran Polda Kepri, instansi, OKP, Ormas, tokoh masyarakat, Adat, agama, pemuda dan insan pers, Manggala Agni serta relawan se-Provinsi Kepri.

    Sebelumnya, Syamsul Bahrum dalam sambutannya melaporkan terkait sejumlah bencana alam seperti puting beliung, banjir, limbah di laut hingga krisis air. Karena itu pihaknya ingin mendapat masukan untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut kepada kepala BNPB RI.

    Menanggapi hal tersebut, Doni Monardo dalam presentasinya menyampaikan, pertama-tama mengucapkan berterima kasih kepada Pemprov kepri telah berhasil memulangkan 188 warga Indonesia dari Kapal World Dream dalam keadaan sehat walafiat.

    “Proses pemulangan dari kapal berjalan dengan aman. Terima kasih juga kepada masyarakat dan juga masyarakat Natuna,” ujar Doni yang sebelumnya juga sudah melihat lokasi Rumah Sakit Camp Vietnam di Kecamatan Galang, Batam bersama Panglima TNI.

    Doni bercerita, pertemuan ini merupakan kali pertama dirinya datang ke Batam, setelah menjadi kepala BNPB RI. “Namun sebelum menjadi kepala BNPB RI sudah beberapa kali ke Batam,” katanya.

    Ia mengungkapkan, bahwa Kepri dan Batam merupakan daerah yang jauh dari bencana, karena berada di sebuah tempat di bibir selatan Malaka dan berbatasan dengan berbagai negara, sehingga tempatnya aman. Jauh dari lempengan dan atau potensi tsunami.

    Sedangkan potensi kekeringan di Batam ini akan menjadi potensi jangka panjang, karena diakibatkan dari kebakaran lahan. Ia memperkirakan akan menjadi permasalahan jika tidak segera dibenahi. Lalu ia membandingkan kondisi saat ini dengan 20 tahun lalu, maka telah terjadi perubahan vegetasi yang cukup besar.

    “Ini bisa menjadi referensi ke depan, bagaimana Pemprov Kepri dan BP Batam bisa mencari solusi,” ujarnya.

    Ia melanjutkan, jika seandainya fungsi konservasi tidak segera dipulihkan, maka mungkin kepri, khususnya Batam akan mengalami krisis air. Kalau 20 tahun lalu masih banyak sumber-sumber air, tapi kondisi hari ini dari BP Batam juga mengatakan, krisis air sering terjadi.

    “BNPB menganjurkan kepada BP Batam untuk bekerja sama untuk melakukan budidaya tanaman tertentu. Tananam ini bisa menjadi solusi jangka menengah dan jangka panjang,” ujarnya.

    Karena, lanjutnya, dari pengalamannya yang selama ini dilakukan, terbukti meski tanah itu tandus bila dikerjakan dengan tekun maka akan juga muncul sumber-sumber mata air. Kenapa ini bisa terjadi? Karena banyak vegetasi yang banyak menyimpan air di antaranya tanaman aren, laban, mahoni.

    “Dan juga tanaman tropis lainnya. Ada tanaman yang saya kumpulkan dari Maluku namanya pohon Palaka,” ucapnya.(waw)